JATIMTIMES - Penanganan Covid-19 saat ini masih menjadi fokus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Contohnya percepatan vaksinasi, sebagai upaya agar segera terbentuk kekebalan secara komunal atau herd imunity, satu hal lagi instrumen yang dipilih pemerintah untuk menangani dampak pandemi Covid-19 adalah penyaluran bantuan sosial tunai (BST).
Beredar kabar bahwa kedua hal tersebut kerap dihubung-hubungkan. Yakni, vaksinasi sebagai salah satu syarat untuk dapat mengambil BST. Atau, masyarakat yang akan mengambil BST terlebih dulu harus telah divaksin.
Baca Juga : Satlantas Polres Malang Tunggu Koordinasi Wacana Ganjil Genap Kota Malang
Menanggapi hal tersebut, Camat Pagak Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin berpendapat bahwa keduanya, antara BST dan vaksinasi merupakan program pemerintah yang sama-sama harus disukseskan. Vaksin untuk mengurangi risiko penularan Covid-19, dan BST langkah untuk mengatasi dampak ekonomi yang muncul di masyarakat.
"Keduanya sama-sama program pemerintah yang harus disukseskan. Bahkan vaksinasi kan juga diatur dalam Perpres," ujar Ichwanul melalui sambungan telepon, Kamis (7/10/2021) malam.
Ia mengibaratkan, kabar terkait vaksinasi sebagai syarat mengambil BST adalah pesan yang tersirat. Artinya, dari pantauan Ichwanul, dalam penerapannya tidak sesaklek itu. Atau masih ada toleransi dalam penerapannya.
"Jadi begini, hemat saya alangkah baiknya, jika mau menerima bantuan (BST) nya, ya masak enggak mau mendukung programnya. Toh keduanya juga sama-sama program pemerintah," imbuh Ichwanul.
Baca Juga : Satlantas Polres Malang Tunggu Wacana Ganjil Genap yang Direncanakan Kota Malang
Hal itupun juga ia terapkan di wilayahnya. Menurut Ichwanul, kedua hal tersebut sama-sama harus disukseskan. Artinya, untuk vaksinasi, pihaknya selalu berupaya agar masyarakat mau untuk divaksin. Begitu juga jika ada program bantuan, maka juga harus disalurkan tepat sasaran.
"Kami tetap mendorong agar masyarakat ini mau divaksin. Tapi, kalau memang kondisinya tidak memungkinkan untuk vaksin, seperti lansia, dan karena kondisi kesehatannya, ya terpaksa tidak. Beda kalau yang tidak mau, akan kita edukasi dan sosialisasi," pungkas Ichwanul.