JATIMTIMES - Polemik perebutan Partai Demokrat antara kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kubu Moeldoko hingga kini masih terus berlanjut.
Di tengah gugatan AD/ART ke Mahkamah Agung (MA) yang dilakukan kubu Moeldoko, kubu AHY mengungkap bahwa kepala KSP (Kantor Sekretatiat Presiden) tersebut pernah beberapa kali bertemu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Salah satu tujuan pertemuan itu ialah Moeldoko meminta jabatan tinggi di Partai Demokrat.
Baca Juga : Bangun Kesehatan Jiwa Raga, Perkumpulan Praktisi Yoga Nasional Indonesia Banyuwangi Rutin Gelar Karma Yoga
Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Marhendra Putra awalnya menyebut ambisi Moeldoko menjadi presiden dimulai sejak menjabat sebagai panglima TNI pada 2014 silam.
"Ambisi menjadi presiden pertama muncul pada 2014. Ada seorang pengusaha nasional menghadap Presiden SBY dan meminta restu Pak SBY agar PD mengusung Moeldoko sebagai calon presiden. KSP Moeldoko saat itu masih perwira aktif dan baru saja diangkat menjadi panglima TNI," kata Herzaky.
Setahun setelahnya, tepatnya pada Mei 2015, Moeldoko disebut menemui SBY di Cikeas. Kala itu, SBY bersiap menuju ke Surabaya untuk menghadiri Kongres PD.
Kepada SBY, Moeldoko berpesan agar mengangkat Marzuki Alie sebagai dekjen PD. Atas permintaan Moeldoko, Herzaky menyebut SBY geram. "Ternyata, pesannya tidak sepenting dan semendesak yang diduga. Moeldoko mengatakan 'Pak, tolong kalau Bapak terpilih lagi sebagai ketua jmum, agar Bapak mengangkat Marzuki Alie sebagai sekjen'. Pak SBY marah" ucap Herzaky.
SBY marah bukan saja karena Moeldoko yang masih panglima TNI aktif telah melanggar konstitusi dan undang-undang dengan melakukan politik praktis dan intervensi. SBY juga marah sebagai salah satu penggagas dan pelaksana reformasi TNI.
"Pak SBY tidak rela TNI dikotori oleh ambisi pribadi yang ingin berkuasa dengan cara-cara yang melanggar aturan dan hukum," sambung Herzaky.
Baca Juga : DPW NasDem Jatim Dorong Adanya Perda Disabilitas di Setiap Daerah
Tak sampai di situ. Moeldoko juga disebut kembali menyambangi SBY di Cikeas usai pensiun dari TNI. Kali ini, Moeldoko meminta jabatan sebagai ketua umum PD.
"Setelah pensiun dari TNI, Moeldoko datang lagi ke Cikeas. Meminta jabatan tinggi di kepengurusan Partai Demokrat. Pak SBY sampaikan, 'kalau gabung dengan PD, beliau mempersilakan. Kalau soal jabatan ketua umum, itu ada mekanismenya melalui kongres'," ungkap Herzaky menirukan perkataan SBY.
Tak puas dengan sikap SBY, Herzaky menyatakan Moeldoko mulai bergerak menemui para petinggi partai untuk menggalang dukungan. Bahkan, Herzaky menuding Moeldoko telah menemui seorang mantan wakil presiden demi meminta dukungan menjadi ketua umum partai politik.
Hingga berita ini diturunkan masih belum ada tanggapan dari kubu Moeldoko terkait klaim pertemuannya dengan SBY demi mendapat jabatan tinggi di Partai Demokrat.