JATIMTIMES - Sesuai dengan instruksi Presiden Republik Indonesia bersama Menteri Sosial RI Pemkab Pamekasan melalui Dinas Sosial (Dinsos) telah menyalurkan bantuan sosial untuk meringankan beban masyarakat di masa pandemi covid-19 ini. lebih-lebih di saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Bantuan sosial tersebut yakni berupa Beras 10 kilogram yang berasal dari pemerintah pusat melalui penggunaan cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di perum bulog. Rinciannya untuk KPM PKH sebanyak 55 ribu orang lebih, KPM BST sebanyak 22 ribu orang lebih dan KPM BPNT Non-PKH sebanyak 42 ribu orang lebih.
Baca Juga : 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Ini Sejarahnya
Namun proses penyaluran tersebut nampaknya tak berjalan mulus, pasalnya diduga masih ada oknum nakal yang berusaha mengambil keuntungan dari keberadaan Bansos tersebut.
Bagaimana tidak, salah satu pendamping BPNT di Kecamatan Pakong Yayuk saat dikonfirmasi mengaku tidak pernah menerima biaya operasional yang memang telah disediakan demi lancarnya proses pendistribusian bantuan beras tersebut kepada KPM di masing-masing wilayah.
Bahkan dirinya mengaku selama ini hanya membantu proses penyaluran Bansos PPKM tersebut agar segera sampai ke tangan penerima manfaat.
"Waduh biaya untuk pendamping yang mana maksudnya, Gak ada, kami hanya bantu," tulisnya saat dihubungi via WhatsApp oleh wartawan, Pada, Sabtu, 02/10/2021) malam
Sementara itu, saat berusaha dimintai keterangan, Koordinator Daerah (Korda) Bansos Pangan wilayah Pamekasan Santi tidak bisa dihubungi, bahkan saat berusaha dikonfirmasi lewat pesan WhatSApp nomer wartawan langsung diblokir tanpa menjawab satu pun pertanyaan yang telah diajukan.
Baca Juga : Target Pendapatan Asli Daerah Kota Batu Turun Jadi 99,8 Miliar
Terpisah, Tarsun selaku Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pamekasan enggan berkomentar banyak, pihaknya berjanji akan mengkordinasikan perihal tersebut dengan bagian yang membidangi.
"Itu kebijakan teknis, urusannya Kabid ke bawah, tapi akan saya sampaikan ke yang menangani," jelas Tarsun.