JATIMTIMES - Kucing cluthak, atau istilahnya sering mengambil makanan orang dianggap menjijikkan. Karena ulahnya ini, nasib kucing terkadang tak beruntung karena pemilik kemudian membuangnya.
Tempat pembuangan kucing yang paling umum adalah pasar. Namun banyak juga orang yang tidak sayang binatang berbulu itu dan memilih membuangnya di persawahan.
Baca Juga : Peserta Lomba Kampung Bersinar Semakin Berkembang
Adi (33) seorang penyelamat kucing asal Tulungagung yang enggan diketahui alamatnya mengatakan ia sudah cukup lama berburu kucing tak bertuan. Perburuan yang dilakukan bukan untuk dibunuh, namun justru diselamatkan agar kucing tidak mati karena terlantar dan kekurangan makanan.
Bagi Adi, menyelamatkan kucing baru lahir yang ditinggalkan induknya atau dibuang oleh orang tidak bertanggung jawab adalah hal mulia.
"Manusia adalah pengganti induk kucing, tapi sebenarnya bukan pengganti yang pas karena kucing kecil butuh perlakuan khusus," kata Adi, Jumat (01/09/2021).
Seperti hewan lain, kucing yang baru lahir atau berusia di bawah empat minggu masih bergantung pada susu induknya untuk bertahan hidup dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
"Jika bisa tetap dicarikan susu kucing, tapi jika memang tidak ada ya bisa dengan susu pengganti," ujarnya.
Karena masih kecil, kucing tidak bisa diberi makanan sesuka hati karena bisa berakibat fatal. Kucing kecil atau bayi kucing rentan terkena diare jika salah memberikan makanan.
"Cara memberi makan bertahap dan terukur sesuai usianya," jelasnya.
Jika beranjak dewasa, anak kucing harus dilatih agar tidak jahat dan sembarangan mengambil makanan.
Untuk kucing dewasa, menurut Adi bisa diubah perilaku buruknya asal perawatan dan pemberian makanan dilakukan dengan baik.
Baca Juga : BPJAMSOSTEK Tulungagung Serahkan Klaim JKM kepada RT/RW dan Guru Paud
"Sering dimandikan, dibelai dan perlu sedikit didisiplinkan dengan dibentak jika ada gelagat cluthak," paparnya.
Jika sudah lulut (jinak) kucing yang dipelihara Adi diberikan cuma-cuma melalui postingan di media sosial.
Sayang Adi tidak berkenan di publikasi jati dirinya dengan vulgar. Bagi pria satu anak ini, apa yang dilakukan semata-mata kepedulian dan di dasari keikhlasan.
"Dulu kucing yang saya pelihara banyak, sekarang karena banyak aktivis hewan sudah cukup banyak teman-teman yang melakukan penyelamatan pada kucing liar ini," pungkasnya.