JATIMTIMES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mengimbau agar waspada terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. Hal itu lantaran saat ini sedang musim pancaroba, atau peralihan dari musim kemarau ke penghujan.
Selain itu, kondisi cuaca yang masih belum bisa diprediksi secara pasti, kemungkinan menyebabkan intensitas hujan yang turun akan sangat tinggi saat benar-benar memasuki musim penghujan. Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan, Kamis (30/9/2021).
Baca Juga : Polres Kediri Kota dan HDCI Kolaborasi Bagikan Masker dan Sembako
Dari catatan BPBD Kabupaten Malang, jika berkaca pada kejadian bencana atau kejadian darurat yang terjadi pada awal tahun, saat nanti benar-benar masuk pada musim penghujan, kondisi kedaruratan diprediksi bakal sama dengan kejadian pada awal tahun.
"Kalau di awal tahun (2021) lalu, kejadian longsor itu tidak ada yang kecil-kecil. Bahkan untuk penanganannya bisa 3 hari sampai seminggu. Kemungkinan, nanti saat benar-benar masuk musim penghujan, akan sama kondisinya dengan awal tahun lalu," ujar Sadono.
Hal itu juga ia kiaskan dengan serapan dana siap pakai yang melekat di BPBD Kabupaten Malang. Di mana menurut Sadono, dari alokasi anggaran sebesar Rp 1 Milyar, saat ini sudah terserap sekitar 70 persen. Anggaran tersebut memang disiapkan untuk status kesiapsiagaan darurat terhadap bencana.
"Iya tahun ini memang luar biasa, dan kerja ekstra. Anggaran yang disediakan itu sesuai dengan SK (Surat Keputusan) Bupati (Malang), sebesar Rp 1 miliar. Kalau serapannya sudah sekitar 70 persen," terang Sadono.
Baca Juga : Tokoh yang Dorong Munir Jadi Jaksa Agung Itu Meninggal Dunia
Sementara itu, untuk daerah yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi, Sadono menyebut masih ada di daerah-daerah yang berada di perbukitan. Seperti Kasembon, Ngantang, Pujon, Lawang, Jabung, Poncokusumo, Sumawe, Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit.
Sedangkan saat ini pihaknya pun juga tengah melakukan beberapa persiapan. Seperti sumber daya, peralatan dan dokumen rencana kontijensi ancaman bencana.