JATIMTIMES - Warga Jalan Anggrek, RW 03 Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang terlihat cukup khawatir dengan terduga pelaku pembuat senjata api (senpi) ilegal berinisial A yang masih berkeliaran di sekitar kampung.
Ketua RW 03 Kecamatan Tumpang, Mulioso mengatakan bahwa warganya saat ini cukup resah dan takut karena terduga pelaku pembuat senpi masih belum tertangkap. Ketika itu, polisi hanya membawa terduga pelaku penyebaran narkotika jenis pil, senpi ilegal beserta peluru.
Baca Juga : Adanya Program Merger PTS Tak Sehat, Wakil Ketua FRI: Perlu Dipikirkan dengan Matang
“Kalau A itu lari, dan sampai sekarang masih belum tertangkap. Karena itu warga takut dan resah sekarang,” ucap Mulioso saat dijumpainya di kediamannya, Rabu (29/9/2021).
Pria kalem dengan kumis tebal itu bercerita bahwa salah seorang warganya yang berjenis kelamin wanita saat sedang sendiri di rumah pernah diketuk pintunya oleh A. Disitu, A hanya meminta makan karena mengaku kelaparan.
“Nah, warga saya itu kemudian pingsan karena takut. Kemudian tak lama berselang, warga lain yang mengetahui lalu menolongnya,” ungkap Mulioso.
Disinggung mengenai keseharian A dalam bertetangga, Mulioso mengaku warganya tidak ada yang bermasalah. Sebab, ketika diajak kerja bakti justru A sangat bersemangat ikut.
“Tidak ada masalah dengan warga lain. Dia juga sering ikut kerja bakti. Cuma kalau kumpul memang jarang sekali,” terang Mulioso.
Saat penulis media ini ingin mengambil foto disekitar rumah A, warga yang mengetahui seolah tak ingin ikut campur dan memilih masuk ke rumah. Penulis sempat bertanya kepada salah seorang penjual sayuran yang kebetulan ada di samping rumah A itu.
Tapi penjual sayuran itu menjawab tidak tahu. Bahkan penjual sayuran itu mengira bahwa penulis adalah polisi. “Anda polisi yang cari orang pak?,” tanya dia.
Tapi setelah dijelaskan, penjual sayur itu mengerti bahwa penulis media ini adalah seorang wartawan. Dan ia menyarankan untuk bertanya kepada orang yang baru saja masuk ke dalam rumah.
Untuk memastikan, penulis media ini kemudian mencoba bertanya dimana tepatnya rumah terduga pelaku A. Namun seorang warga itu melemparkan ke tetangga lain karena takut jika menjawab.
Beranjak ke rumah sebelahnya, penulis langsung mendapat jawaban bahwa rumah terduga pelaku berada di depan. Namun suara pemberitahu itu sangat pelan seperti takut ketahuan. “Disitu mas, ya itu rumah yang tertutup itu,” kata warga yang tidak ingin disebutkan namanya dengan nada pelan sembari menunjuk.
Sangat terlihat bahwa suasana kampung tersebut sangat sepi. Berbeda dengan gang disebelahnya yang masih ada orang yang lalu lalang beraktifitas.
Hal itu seakan menunjukkan bahwa keresahan warga sudah mulai dirasakan ketika terduga pelaku pembuat senpi ilegal berinisial A belum tertangkap dan diketahui masih berkeliaran.
Kini, Mulioso bersama warga lain setiap hari selalu berjaga malam. Kegiatan itu dilakukan jika sewaktu-waktu melihat terduga pelaku A akan ditangkap dan diserahkan kepada polisi.
“Saya setiap hari sekarang jarang tidur mas, ya ikut berjaga malam sama warga. Karena sudah resah warga sini itu, takut juga. Kami juga sudah cari ke segala penjuru kampung juga tidak ada,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Sabtu (25/9/2021) menjelang subuh, warga Jalan Anggrek dikagetkan dengan adanya penggerebekan salah satu rumah yang diduga menjadi pusat peredaran narkotika jenis pil.
Namun saat penggerebekan itu polisi justru menemukannya barang bukti lain berupa senpi mulai laras panjang hingga laras pendek. Tak hanya itu, beberapa peluru juga ditemukan di dalam rumah itu juga.
Ibarat kata sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Itulah yang didapat oleh polisi saat melakukan penggerebekan salah seorang yang diduga menjadi penyebar narkotika jenis pil. Dengan membawa hasil beberapa pucuk senpi beserta peluru.