JATIMTIMES - Warga Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi kembali digegerkan dengan aksi bunuh diri dengan cara gantung diri. Kejadian bunuh diri setidaknya kali ketiga di Kecamatan Paron dalam beberapa bulan terakhir.
Diduga mengalami depresi atau stres setelah istrinya meninggal karena sakit pada Agustus lalu, Saekat (58 tahun), warga Dusun Bendo RT 11 RW 010 Desa Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon mangga depan rumahnya.
Baca Juga : Evaluasi PTM di Kota Malang, Disdikbud Pastikan Belajar di Sekolah Aman
Bahkan dari keterangan sejumlah tetangga, korban sering mengeluh hartanya habis, keseharian tidak bisa tidur dan berjalan ke sana kemari tanpa tujuan alias bingung.
Kejadian gantung diri itu baru diketahui tetangga korban Suratin (65 tahun), pada Jum'at (24/09/2021) pagi sekira jam 05.30 WIB. Waktu itu tanpa sengaja saksi pulang dari pasar saat melintas melihat korban sudah gantung diri di pohon mangga depan rumah milik korban.
Selanjutnya saksi meminta tolong kepada warga lainnya. Saksi melihat korban sudah meninggal dunia, kemudian melaporkan kepada Kepala Dusun dan selanjutnya melaporkan ke Polsek Paron.
"Lihat korban sudah tak bernyawa menggantung di pohon mangga. Saya langsung teriak minta tolong," ujar Suratin, saksi.
Kasus bunuh diri kini telah ditangani Polsek Paron. Dari hasil penyidikan di lokasi kejadian, polisi memastikan korban murni meninggal karena bunuh diri. Selain tidak ditemukan tanda kekerasan maupun penganiayaan di tubuh korban.
Baca Juga : 2 Hari Buron, Polres Blitar Tangkap Pelaku Pembunuhan di Wlingi Saat Tidur di Tengah Hutan
"Korban meninggal karena bunuh diri, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan," tegas Iptu Suyitno SH, Kapolsek Paron.
Sementara pihak keluarga juga telah menerima dan mengganggap kejadian yg dialami korban merupakan musibah.