JATIMTIMES - Pelayanan prima merupakan semangat dari setiap layanan. Memberikan pelayanan prima berarti memberikan perhatian terbaik setiap melaksanakan fungsi layanan.
Kendati demikian, masih banyak yang disalahpahami dari pelayanan prima. Hal tersebut diisampaikan oleh Ilhamuddin Nukman, M.A, dosen Jurusan Psikologi FISIP Universitas Brawijaya (UB), dalam kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Prima di BAPAS Klas 1 Kota Malang.
Baca Juga : Diskopindag Kota Malang Percantik 6 Pasar Rakyat, Pengerjaan sudah 30 Persen
Menurut Ilhamuddin, yang juga merupakan trainer professional ini, fondasi pelayanan prima ada 5. Yakni professional, reliable, initiative, motivated, dan attitude.
Professional bermakna setiap proses layanan harus mengikuti standar dan ketentuan yang berlaku. Sementara reliable memiliki arti konsisten terukur, sesuai, dan tidak berlebihan.
Adapun initiative yang merujuk pada dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh pengguna layanan. Sementara motivated berarti pelayanan harus didasarkan pada semangat untuk menghasilkan yang terbaik.
Terakhir yaitu attitude, bahwa setiap pelayanan harus mengedepankan cara bersikap yang tepat dan proporsional. Jelasnya. Ilhamuddin menambahkan jika pelayanan prima sendiri berlandaskan pada 2 dimensi dasar.
Dua dimensi dasar itu ialah dimensi prosedur dan dimensi pribadi. Dimensi prosedur merujuk pada sistem dan prosedur dalam memberikan pelayanan.
Sementara dari aspek pribadi berkaitan dengan bagaimana mereka (bertingkah laku, sikap dan keahlian verbal) dalam berinteraksi dengan pengguna layanan. Pada kesempatan yang sama, Coach Ilham, sapaan akrab Ilhamuddin juga berbagi tips bagaimana mengelola mood atau suasana hati pada saat memberikan pelayanan.
Menurutnya, sangat manusiawi jika ada perubahan mood pada diri kita, karena salah satu aspek psikologis yang tidak dapat kita kendalikan adalah suasana hati. Suasana hati ini dan responnya sangat personal.
Oleh sebab itu dapat seketika muncul. Meski demikian, bukan berarti kita tidak dapat mengelola reaksi emosional kita pada saat mengalami perubahan mood ini.
Salah satu caranya adalah dengan mengubah gerakan. Menurutnya, emosi memiliki kepanjangan energy of motion atau energi dari gerakan.
Baca Juga : Polres Lamongan Salurkan Bantuan untuk Pelaku Usaha Terdampak Covid-19
Metode perubahan gerakan ini sangat sederhana, yaitu dengan berpindah posisi, pindah tempat duduk, berjalan, menggerakkan badan, atau gerakan lainnya. Sehingga dengan adanya gerakan atau perpindahan ini terjadi, memungkinkan muncul perubahan mood setelahnya.
Di akhir sesi, Ilhamuddin berharap agar para petugas BAPAS tidak berhenti belajar dan terus berusaha untuk mengembangkan diri melalui berbagai aktivitas pembelajaran mandiri atau kegiatan pengembangan diri yang difasilitasi oleh BAPAS Malang. Tugas kita di masa mendatang mungkin saja akan lebih sulit dan kompleks, oleh sebab itu kita harus selalu siap sedia dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab apapun situasi dan kondisinya.
Kegiatan ini adalah bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat oleh Tim Dosen dari Universitas Brawijaya yang bekerjasama dengan BAPAS Kelas 1 Malang. Kepala BAPAS Malang, Sugandi menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang baik , sehingga diharapkan kegiatan-kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di BAPAS Malang.
Ke depan perlu ada lebih banyak sinergi dengan perguruan tinggi yang melibatkan para akademisi dalam membantu program-program yang dilaksanakan oleh BAPAS, tambah Sugandi. Untuk diketahui, kegiatan ini diikuti oleh Pegawai BAPAS Malang baik secara daring maupun luring.
Sebagian pegawai mengikuti kegiatan secara langsung dari kantor BAPAS Kelas 1 Malang, sementara sebagian lainnya mengikuti secara daring. Kalimin, salah seorang peserta menilai materi yang disampaikan dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan dan strategi dalam memberikan pelayanan prima.
Secara umum, para peserta juga merasa sangat puas dengan kegiatan ini.