JATIMTIMES - Sejumlah daerah tengah bersiap membuka kembali obyek wisata untuk menyambut wisatawan. Bahkan beberapa di antaranya sudah melakukan uji coba menerima wisatawan. Lantas bagaimana peran Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten (BPPD) Kabupaten Malang dalam upaya pemulihan ekonomi di sektor pariwisata ini?
Rupanya, BPPD Kabupaten Malang untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata tidak terlihat perannya. Hal itu dikarenakan BPPD Kabupaten Malang sudah vakum atau tidak beroperasi lagi. Ihwal tidak adanya aktivitas lagi BPPD Kabupaten Malang ini dipicu vakumnya peran Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) sejak beberapa tahun terakhir.
Baca Juga : Diduga Palsukan Adminduk, Cakades di Jember Diadukan ke Mapolres
Di tataran Pemerintah Pusat, peran BPPI sendiri dimaksudkan untuk mendongkrak geliat pariwisata di Indonesia. Begitu juga di tataran daerah, peran yang sama diharapkan bisa dijalankan oleh keberadaan BPPD. Termasuk di Kabupaten Malang.
Namun sayangnya, seiring berjalannya waktu dengan bergantinya pemerintahan bersama jajaran kabinetnya, BPPI tidak lagi dijadikan pemerintah sebagai strategi atau instrument untuk dapat mendongkrak pariwisata.
Mantan Ketua BPPD Kabupaten Malang, David Santoso mengatakan bahwa BPPI aktif di Indonesia saat jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) dijabat oleh Mari Elka Pangestu. Kemudian mulai sedikit memudar saat posisi Menparekraf dijabat oleh Arief Yahya pada tahun 2014.
"Iya itu sudah lama. Pokoknya waktu menterinya Bu Mari Pangestu. Dan sejak saat Pak Arief Yahya, itu sudah mulai berangsur turun," ujar David, Kamis (16/9/2021).
Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Malang, yang akhirnya memutuskan BPPD tidak lagi menjadi instrumen strategis untuk mendongkrak pariwisata. David tidak yakin, sejak kapan BPPD Kabupaten Malang resmi tidak aktif. Hanya saja menurutnya, vakumnya BPPD Kabupaten Malang sejak periode kepengurusannya sudah habis.
"Saya tidak ingat pasti ya sejak kapan. Itu sudah lama. Hanya saja memang saya dulu sempat jadi pengurus saat itu. Seingat saya, tahun 2015 itu sudah mulai turun, di Kabupaten Malang kalau tidak salah seingat saya sejak 2017," terang Direktur PT Intelegensia Grahatama (IGT) ini.
Namun begitu menurutnya, untuk mendongkrak wisata di Indonesia maupun di Kabupaten Malang, pemerintah juga telah menyiapkan strateginya masing-masing. Yang juga tentu disesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini.
Baca Juga : Jadi Andalan, Begini Upaya Bappeda Kota Malang Bangkitkan Sektor Ekraf
"Saya yakin kalau di Kabupaten Malang, Pak Made (Kepala Disparbud Kabupaten Malang) pasti punya strategi untuk dapat mendongkrak pariwisata. BPPD pun tidak masalah, karena memang bukan lembaga atau badan pemerintah. Pendanaan atau support anggaran dari pemerintah pun juga tidak ada," pungkasnya.
Sebagai informasi, sektor wisata menjadi salah satu sektor andalan di Indonesia, termasuk di Kabupaten Malang. Bahkan, Kabupaten Malang juga memiliki jargon The Heart of East Java, sebagai dalam ikon wisata di Provinsi Jawa Timur.
Sayangnya, sektor wisata juga turut melemah akibat pandemi. Terutama selama diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, sejak beberapa bulan terakhir ini. Tidak beroperasinya tempat wisata ternyata berdampak pada geliat aktivitas ekonomi masyarakat yang turut melesu.
Sedangkan dalam upaya pemulihan ekonomi saat ini, setidaknya sektor wisata juga menjadi salah satu yang digenjot. Meski dalam praktiknya, setelah beberapa bulan ditutup selama PPKM, kembali beroperasinya pariwisata harus melalui tahap uji coba terlebih dahulu.