JATIMTIMES - Usia bukanlah alasan untuk tidak menuntut ilmu. Kalimat tersebut mewakili warga belajar PKBM Mubarok Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi. Meski usia mereka sudah tidak muda lagi, bahkan sudah ada yang punya cucu, namun semangat mengikuti proses belajar dan simulasi gladi bersih Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk jenjang pendidikan paket C sangat tinggi.
Selama 2 hari, mulai tanggal 8 hingga 9 September 2021, mereka berlatih menjawab soal mata pelajaran literasi maupun numerasi. Didampingi Proktor, Tutor dan Mahasiswa KKN Unej Jember di ruang Laboratorimu Komputer Aula PKBM Mubarok Kampus I Tegalsari.
Baca Juga : Manfaatkan Limbah Serabut Kelapa, Masyarakat Dampit Ikuti Pelatihan Membuat Kokedama
Menurut Proktor PKBM Mubarok Tegalsari Ustad Ali Mustofa, pelaksanakan simulasi dan gladi bersih yang diselenggarakan Dinas Pendidikan secara serentak ini, merupakan salah satu persiapan teknis menjelang ANBK 2021.
"Gladi bersih ini tujuannya adalah melihat kesiapan seluruh orang yang terlibat di PKBM Mubarok, baik dari warga belajar, proktor hingga teknisi. Serta mengetahui apakah server pusat dapat mengakomodir pelaksanaan ANBK 2021 secara optimal," jelasnya.
Sementara tutor lain, seperti Siti Roikhatul Jannah, Maya, tutor mata pelajaran Matematika, terus menyemangati warga belajar. Sesekali mengajaknya bercanda agar mereka tidak tegang dan siap menghadapi ANBK agar tidak gagap teknologi.
Lebih lanjut, Maya menuturkan para tutor, proktor telah membekali warga belajar PKBM Mubarok dalam melakukan proses persiapan dengan matang. Sehingga nantinya tidak grogi atau gagap teknologi saat menghadapi kemungkinan server eror.
PKBM Mubarok tahun ini telah meluluskan warga belajar dari Kejar Paket C (setara SMA) sebanyak 192 orang, Kejar Paket B ( setara SMP) 46 orang dan Kejar Paket A (setara SD) sebanyak 22 orang.
Baca Juga : Langgar Perizinan, DPRD Kota Blitar Sidak Mini Market di Jalan Bali
Salah satu warga belajar Iwan menyebut, meski usianya hampir 50 tahun, dirinya ingin menuntaskan paket C dan segera kuliah. Mengingat masa mudanya dulu, dia berhenti sekolah karena orangtuanya tak mampu menyekolahkan.
Bisa belajar dan lulus di PKBM Mubarok akan menjadi kebanggaan tersendiri baginya. Di samping itu, lanjutnya, ia ingin memberikan contoh pada anak-anaknya agar tetap semangat dalam belajar.