JATIMTIMES - Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang bersyukur ketika memadamkan api di TPA Supit Urang dapat berjalan lancar karena dibantu angin yang tidak membawa hawa panas.
Kebakaran yang sempat terjadi di tumpukan sampah di TPA Supit Urang, Rabu (8/9/2021) sore kemarin membuat ingatan kembali ke tahun 2019. Saat itu, kebakaran tak kunjung usai hingga membuat petugas Damkar Kota Malang harus berhari-hari untuk memadamkan api.
Baca Juga : Air PDAM Tidak Mengalir, Warga Konang Tetap Harus Bayar Tagihan
Kepala UPT Damkar Kota Malang M Teguh Budi Wibowo mengatakan, pada peristiwa kebakaran yang terjadi di TPA Supit Urang kemarin pihaknya berhasil memadamkan api di tumpukan sampah yang diperkirakan seluas 100 meter. Beruntung, pihaknya saat itu dibantu tiupan angin yang membawa hawa dingin sehingga api tidak terus meluas.
“Beruntung kemarin angin tidak membawa hawa panas. Sehingga api tidak terlalu besar dan tidak terlalu berisiko. Kalau tahun sebelumnya itu sudah panas dan baunya sangat menyengat,” ungkap Teguh.
Ketika mendapat laporan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, jelas Teguh, anggotanya langsung menuju ke lokasi. Dan pihaknya mengaku tidak mengalami kendala ketika mengarah ke TPA Supit Urang.
“Jadi mulai operasional itu pukul 17.00 WIB kalau tidak salah, dan telah selesai dan padam total itu sekitar pukul 19.00 WIB lebih dikit seingat saya,” kata Teguh.
Teguh pun mengaku, pihaknya tidak memerintahkan personel tambahan untuk berangkat menuju TPA Supit Urang. Sebab, saat operasional awal pihaknya yakin dapat memadamkan api tidak seperti tahun lalu.
Baca Juga : Peduli Nelayan, Dewan Tulungagung Dukung Pendirian Stasiun Bahan Bakar di Pantai Selatan
“Jadi yang berangkat itu 6 armada dengan 28 personel termasuk saya. Menghabiskan 32 ribu liter air untuk memadamkan api,” beber Teguh.
Disinggung mengenai penyebab awal kebakaran itu, Teguh meyakini api menyala dengan sendirinya. Hal itu karena ditumpukan sampah juga ada kandungan gas metan dan cuaca panas sehingga memunculkan api dan menjalar.
“Memang gas metan itu kalau bertemu dengan hawa panas sedikit saja akan langsung menyala. Dan itu menjadi momok,” pungkasnya.