free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

NYC Sasar 4.000 Warga untuk Divaksin, Nur Yasin: Harus Perhatikan KIPI

Penulis : Moh. Ali Mahrus - Editor : Yunan Helmy

07 - Sep - 2021, 23:02

Placeholder
Ir H Nur Yasin, anggota Komisi IX DPR RI, saat melihat langsung acara vaksinasi yang digelar oleh NYC di Dira Park Balung Jember. (foto : Moh. Ali Makrus/JemberTIMES)

JATIMTIMES – Nur Yasin Center (NYC) gelar vaksinasi untuk menyasar 4.000 warga di Kabupaten Jember dan Lumajang dengan vaksin Sinovac. Selain menggelar vaksinasi, dalam kegiatan yang digelar bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI ini, NYC juga melakukan sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) di Dira Park Balung Jember selama dua hari.

“Kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk memberikan 4.000 dosis vaksin Sinovac kepada warga di Jember dan Lumajang. Selain itu, kami melakukan sosialisasi tentang penggunaan obat yang benar karena masyarakat harus memperhatikan KIPI (kejadian ikutan pasca-imunisasi). Jangan sampai karena ketidaktahuan soal vaksin, justru muncul gejala efek samping pasca-vaksin,” ujar Nur Yasin, anggota Komisi IX DPR RI yang juga founder NYC, Selasa (7/9/2021) saat membuka acara vaksinasi.

Baca Juga : Bupati Lumajang Cek Kesiapan Belajar Tatap Muka Yang Akan Dimulai Besok

Nur Yasin juga menyatakan,  efek samping yang timbul pasca-vaksin merupakan hal yang wajar. Namun jika salah penanganan dengan mengonsumsi obat tanpa resep dokter,  hasilnya kurang baik.

“Makanya masyarakat harus paham juga bagaimana menggunakan obat yang baik dan benar. Apalagi efek samping atau gejala yang timbul dari vaksin biasanya akan mengalami pusing, alergi, ngantuk maupun efek samping lainnya. Namun hal ini tidak berlangsung lama. Jika ingin minum obat, ya konsultasikan ke dokter atau petugas kesehatan. Jangan asal minum obat,” beber Nur Yasin.

Begitu juga untuk masyarakat lainnya. Dalam masa pandemi covid seperti saat ini, Nur Yasin tidak memungkiri, tingkat konsumsi obat di masyarakat cukup tinggi. Ketika mengalami sakit, masyarakat akan langsung membeli obat tanpa konsultasi ke dokter. Hal ini yang akan terus disosialisasikan olehnya.

“Self medication atau menjaga kesehatan masyarakat seperti saat ini cukup tinggi. Hal ini karena masyarakat takut terkena covid sehingga mereka mengobati sendiri tanpa melakukan konsultasi ke dokter. Hal ini ditambah keengganan masyarakat ke fasilitas kesehatan yang harus mengikuti SOP saat periksa, sehingga pengobatan yang dilakukan sendiri juga hasilnya tidak maksimal,” ungkap  Nur Yasin.

Baca Juga : Dukung Percepatan Vaksinasi, Polresta Malang Kota Sasar Santri Ponpes Sabilurrosyad

Nur Yasin mengambil contoh, saat ini keberadaan obat jenis Invermectin sedang diburu oleh masyarakat. Hal ini karena dikabarkan obat tersebut bisa menyembuhkan covid dan ini dipercayai oleh hampir sebagian masyarakat.

“Contoh kasus obat Invermectin. Obat tersebut oleh masyarakat dipercaya bisa menyembuhkan covid. Padahal itu adalah obat cacing untuk hewan. Ya memang ketika tubuh kita mampu dengan kandungan dosisnya. Hal ini tidak masalah. Tapi kalau dosisinya terlalu tinggi, hal ini juga tidak baik bagi kesehatan,” pungkas Nur Yasin.


Topik

Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Moh. Ali Mahrus

Editor

Yunan Helmy