JATIMTIMES - Masih ingat dengan bayi yang lahir di pinggir jalan dimana proses kelahiranya dibantu kepala desa? Kabar terbaru menyatakan bayi tersebut meninggal dunia secara tragis. Bayi yang kini berusia satu tahun itu dilaporkan tercebur ke dalam sumur. Nyawa balita yang diberi nama Aditya Kusuma Risky itu tak terselamatkan.
Kabar meninggalnya bayi Aditya dibenarkan oleh Kepala Desa (Kades) Pasirharjo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Chusana Khurori. Chusana adalah kades yang membantu ibu bayi Aditya melahirkan di trotoar pinggir jalan pada 23 Juni 2020. Peristiwa ini sempat viral di media sosial. Netizen memuji aksi Chusana yang sigap membantu ibu melahirkan.
Baca Juga : Bupati Banyuwangi Pusing Cari Formasi Ideal, BKD Harapkan Semua Pihak Bersabar
"Iya benar saya terima kabar begitu (tercebur sumur) dan meninggal dunia," kata Chusana dikonfirmasi awak media.
Sementara saat dikonfirmasi awak media, Kapolsek Talun AKP Imam Subechi menyampaikan peristiwa ini dilaporkan pada Minggu 5 September sekitar pukul 15.30 WIB. Kejadian tersebut terjadi pada saat korban bermain bersama kakaknya di dekat sumur di belakang rumah. Saat keduanya asyik bermain, ibunya memasak di dapur.
"Korban bermain di dekat sumur lalu mendekati sumur. Sumur itu cubungannya atau tembok pinggirnya hanya setinggi 45 Cm dan tidak ada penutupnya. Korban melihat sumur itu dan tercebur ke dalamnya,” terang Imam.
Melihat adiknya tercebur ke dalam sumur, kakak korban berteriak ke ayahnya untuk meminta tolong. Mengetahui anaknya tercebur ayah korban meminta bantuan tetangga.
"Tetangga korban berusaha menolong dengan masuk ke dalam sumur menggunakan tangga dan tali untuk mengangkat korban. Setelah bisa diangkat ke atas, korban ternyata telah meninggal dunia,” jelasnya.
Baca Juga : 3 Lumba-lumba Terdampar di Pantai Sidem Tulungagung, 2 Berhasil Dikembalikan ke Lautan
Kejadian balita meninggal dunia ini kemudian dilaporkan kepada kepala desa dilanjut melapor ke Polsek Talun. Polisi yang menerima laporan langsung menuju TKP bersama-sama dengan Tim Identifikasi Polres Blitar dan bidan desa. Jasad korban kemudian diperiksa dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuhnya.
"Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan bekas-bekas kekerasan atau penganiayaan. Korban benar-benar meninggal dunia setelah tercebur ke dalam sumur,” pungkas Imam Subechi.