free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Lingkungan

Begini Cara Pemkot Kediri Antisipasi Kebakaran Lahan

Penulis : Bambang Setioko Kediri TIMES - Editor : A Yahya

06 - Sep - 2021, 01:34

Placeholder
(Foto: Dok Pemkot Kediri)

JATIMTIMES -Memasuki puncak musim kemarau, Pemkot Kediri melakukan antisipasi adanya kekeringan dan kebakaran lahan di beberapa titik di Kota Kediri. Meskipun berpotensi rendah, antisipasi tetap dilakukan untuk meminimalisir kejadian kebakaran lahan dan menekan kerugian para petani.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan, warga Kota Kediri diharapkan saling menjaga lingkungan dan mengingatkan jika ada hal yang membahayakan.

Baca Juga : Jurnal PANGRIPTA, Upaya Bappeda Fasilitasi Penulis Karya Ilmiah di Kota Malang untuk Dipublikasikan

“Pemkot Kediri tetap siaga mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan dan kekeringan. Masyarakat diharapkan membekali diri dengan pengetahuan tentang penanganan bencana,” ujar Mas Abu.

Menurut Kasatpol PP Kota Kediri, Eko Lukmono Hadi, terdapat beberapa spot potensial terjadinya kebakaran lahan, yaitu kawasan hutan di Kelurahan Pojok serta Kelurahan Manisrenggo, Tempurejo, Ngronggo, Ketami, dan Bawang yang didominasi lahan perkebunan tebu.

“Kami mengimbau masyarakat tidak sembarangan membuang puntung rokok atau melakukan kegiatan bakar-bakar saat musim kering berangin seperti ini, jika tidak hati-hati, bisa menimbulkan bencana kebakaran,” Ujar Eko Lukmono.

Sementara itu, Kepala UPT DamKar Kota Kediri Fanni Eryanto menyampaikan bahwa Tim Damkar Kota Kediri selalu siap sedia jika ada panggilan darurat kebakaran.

“Sudah beberapa kali terjadi kebakaran lahan tebu, hal ini terjadi karena petani tidak bisa mengendalikan api saat membakar lahan sisa panen. Demikian pun kegiatan membakar sampah, selain menimbulkan polusi, api yang ditimbulkan bisa merembet kemana-mana jika tidak diawasi,” ujar Fanni.

Koordinasi dengan kelompok tani juga dilakukan oleh Lurah Ngronggo, Heru Sugiarto. Hal ini dilakukan karena wilayahnya yang berdekatan dengan lahan perkebunan tebu, sehingga rawan kebakaran lahan.

“Kami mewanti-wanti para petani untuk tidak membakar daduk bekas panen tebu saat angin kencang. Kalaupun harus membakar daduk, yang paling penting tidak ditinggal sebelum api padam, selalu diawasi,” ujar Heru.

Baca Juga : Soal Kuota Pemain Senior, Tony Ho: Saya Ingin Cari Pemain yang Miliki Attitude dan Pekerja Keras

Ia menyampaikan, sempat terjadi kebakaran lahan tebu yang belum dipanen dekat pemukiman warga. Kebakaran diduga berasal dari rembetan api pembakaran sisa panen tebu di lahan yang lain. Api berhasil dipadamkan setelah 1,5 jam oleh tim Pemadam Kebakaran Kota Kediri.

Berkaitan dengan kekeringan, Lurah Pojok, Erly Maya Muryati menyampaikan bahwa pada tahun 2020, di Kelurahan Pojok telah dibangun sumur dengan kedalaman 120 meter yang terletak di RT 24 dan sudah digunakan oleh warga. “Ada juga sumur di RT 23, Air sumur disalurkan melalui instalasi pipa ke rumah-rumah warga. Sehingga kami yakin di tahun 2021 ini Kelurahan Pojok bebas dari kekeringan,” ujar Erly.

Untuk mengantisipasi kebakaran, LMDH Pojok Berkembang bersama Perhutani dan relawan juga telah melakukan penghijauan di area Bukit Klotok. 

Selain itu, BPBD Kota Kediri juga telah melakukan tindakan preventif dengan memberi pelatihan mitigasi bencana pada masyarakat. BPBD juga memasang papan peringatan dan rambu jalur evakuasi bencana pada kawasan rawan bencana kebakaran.


Topik

Lingkungan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Bambang Setioko Kediri TIMES

Editor

A Yahya