free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Ciri-Ciri Covid-19 Varian Mu yang Disebut Mengintai RI

Penulis : Desi Kris - Editor : A Yahya

04 - Sep - 2021, 19:52

Placeholder
Covid-19 varian Mu (Foto: Health Magazine)

JATIMTIMES - Virus Covid-19 hingga kini masih belum bisa dikendalikan secara total. Belum selesai dengan munculnya varian delta, kini peneliti kembali mendeteksi varian baru hasil mutasi Covid-19.

Varian baru tersebut diberi nama ilmiah B.1.621 dan dikenal dengan nama varian Mu. Varian Mu disebut telah menyebar di 40 negara dan telah dinyatakan masuk dalam daftar varian of interest (VOI)oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).

Baca Juga : Dukung Pemerintah Sukseskan Vaksinasi, Golkar Banyuwangi Gencar Lakukan Vaksinasi untuk Masyarakat

Negara-negara tersebut di antaranya, Amerika Serikat (AS), beberapa bagian negara Eropa dan juga Jepang. Berdasarkan data PANGO Lineages yang dirujuk oleh WHO di situs resminya, varian Mu telah terdeteksi setidaknya di 32 negara, dengan kasus terbanyak di kawasan Amerika, termasuk Kolombia.

Dalam buletin mingguannya yang dirilis pada Selasa (31/8) lalu, WHO melaporkan bahwa varian Mu pertama kali terdeteksi di Kolombia. Kini, Kolombia mencatat 290 kasus Covid-19 varian Mu.

Di AS, virus ini mendominasi 37 persen infeksi corona dengan total kasus varian Mu sebanyak 1.466 kasus. Di Meksiko, total kasus varian Mu mencapai 341, lalu Kanada 43 kasus, dan Venezuela 5 kasus.

Brasil juga mendeteksi Covid-19 varian Mu sebanyak 10 kasus, Peru menemukan 13 kasus, Ekuador ada 168 kaus, dan Chili dengan 70 kasus. Varian baru ini juga tersebar di sejumlah negara di Eropa, yakni Inggris dengan total 45 kasus, disusul Spanyol ada 11 kasus, Jerman dengan 7 kasus, Italia dengan 63 kasus, Polandia dengan 6 kasus, Romania dengan 1 kasus, dan Prancis dengan 11 kasus.

Sedangkan di Asia, Jepang melaporkan terdapat 2 kasus pertama varian Mu, pada Rabu (2/9/2021). Tak ayal, varian Mu ini juga mengintai Indonesia yang saat ini masih belum dapat mengendalikan kasus Covid-19 sepenuhnya. 

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan varian yang pertama kali ditemukan di Kolombia ini persebarannya sudah ditemukan di Amerika Selatan dan Eropa. Varian ini dimasukkan dalam varian dalam pemantauan untuk menentukan apakah varian ini lebih menular dibandingkan virus aslinya. 

"Meski situasi terlihat normal, sekarang pembukaan kegiatan ekonomi sosial telah perlahan dilakukan pemerintah. Di samping itu pemerintah melakukan pengawasan dalam dan luar negeri untuk mencegah adanya imported case," ujar Wiku. 

Terkait ini, WHO mengatakan membutuhkan studi lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut. Apakah varian Mu lebih menular, lebih mematikan atau resisten terhadap vaksin dan perawatan saat ini.

Sebelumnya, WHO juga mengatakan varian  ini mengandung mutasi genetik yang menunjukkan kekebalan alami. Tak cuma itu, WHO menyebut vaksin saat ini dan perawatan antibodi monoklonal mungkin saja, tidak bekerja dengan baik, seperti halnya dengan 'leluhur' virus corona lain.

"Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan," tulis WHO dalam laporannya yang terbit Selasa (31/8/2021).

"Data awal yang disajikan kepada Kelompok Kerja Evolusi Virus menunjukkan pengurangan kapasitas netralisasi serum pemulihan dan vaksin yang serupa dengan yang terlihat untuk varian Beta, tetapi ini perlu dikonfirmasi oleh penelitian lebih lanjut," lanjut laporan tersebut. 

Ciri-ciri Covid-19 varian Mu: 

1. Mutasi dari varian lain

Varian Mu saat ini tengah diwaspadai penyebarannya. Dalam varian tersebut ditemukan memiliki berbagai mutasi dari varian lain di dalam genom virus Mu ini.

Kendati demikian, belum diketahui secara pasti efek yang bisa disebabkan oleh varian yang mengandung mutasi dari berbagai varian Covid-19 tersebut. 

2. Penularan tergolong rendah

Baca Juga : Meski PPKM Turun Level 3, Kota Batu Tetap Gelap Gulita

Tak seperti varian Delta yang mudah menyebar dan menular, varian Mu ini justru diklaim memiliki tingkat resiko penyebaran yang tergolong rendah. Hingga kini WHO juga mencatat tingkat penyebaran dari varian ini belum mengalami peningkatan yang melonjak.

3. Diklaim kebal vaksin

Berdasarkan riset awal yang dilakukan WHO, varian Mu kemungkinan besar kebal vaksin. Namun hal ini masih dalam penelitian.

Merujuk pada data WHO, varian Mu baru terdeteksi di 0,1 persen kasus Covid-19 global. Namun, varian ini sudah mendominasi 39 persen infeksi Covid-19 di Kolombia.


Topik

Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

A Yahya