JATIMTIMES - Membangun solidaritas sosial adalah salah satu hal yang sangat diperlukan dalam situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Untuk meringankan beban,Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Kediri memberikan bantuan sembako dan vitamin kepada para kader yang terdampak Covid-19.
Pemberian bantuan tersebut dilaksanakan di kantor PC NU Kabupaten Kediri di Jalan Imam Bonjol Kelurahan Ngadirejo Kota Kediri, Jumat (3/9/21).
Baca Juga : Anak Dari Kediri Ini Nyasar di Kebun Bunga Matahari, Saat Kunjungi Neneknya di Tulungagung
Dalam keterangannya Ketua GP Ansor Kabupaten Kediri Rizmi Haitami Azizi berharap perekonomian di Indonesia segera dapat pulih kembali. Mengingat pandemi covid -19 yang berlangsung hingga sampai sekarang tidak hanya menyerang kesehatan melainkan juga aspek di bidang ekonomi.
"Dengan adanya bantuan yang kita berikan semoga sedikit dapat membantu sahabat-sahabat Ansor kami yang terkena dampak Covid -19. Total paket yang kita berikan ada 3 ton beras, 500 kilo gram telur, 500 liter minyak serta ada paket multivitamin berupa jahe dan vitamin C," terang pemuda yang akrab disapa Gus Rizmi
Penyaluran bantuan sosial dihadiri masing-masing Ketua PAC Ansor se Kabupaten Kediri yang secara simbolis menerima bantuan tersebut, kemudian didistribusikan kepada para kader di 26 wilayah kecamatan .
"Kita utamakan anggota Ansor, kalau pun nanti ada yang membutuhkan akan kita berikan. Intinya bantuan ini untuk masyarakat," terangnya.
Masing-masing kader Ansor dapat jatah beras 5 kilo gram, minyak 1 liter, 1 kilo gram telur, satu paket vitamin C dan 2 boks Jahe . Gus Rizmi menambahkan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan kembali melakukan kegiatan serupa nantinya.
Baca Juga : Warga di Jombang Diberi Pemahaman Cukai dan Kampanye Gempur Rokok Ilegal Disosialisasikan
"Insyah Allah nanti kita kembali berikhtiar, mungkin kalau kita ada rejeki atau teman-teman pasti akan berbagi," harapnya.
Pada umumnya para keder Ansor yang menerima bantuan tersebut, berprofesi sebagai petani dan pedagang kaki lima sehingga secara ekonomi mereka terdampak.
"Rata-rata para sahabat itu ada yang pedagang kaki lima , ada yang pertanian dan hari ini kita tahu dengan adanya PPKM, aturan keterbatasan jam maka secara otomatis terpengaruh. Kita tahu untuk pertanian hasil produksi juga turun," tandasnya.