JATIMTIMES - Provinsi Jawa Timur (Jatim) hari ini resmi dinyatakan terbebas dari status zona merah atau daerah dengan risiko tinggi penularan virus corona (Covid-19). Hal tersebut berdasarkan penilaian peta risiko dari Satgas Penanganan Covid-19 Nasional pada 38 kabupaten/kota di Jatim.
Kabar ini disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur (Jatim), dr Makhyan Jibril Al-Farabi.
"Alhamdulillah per hari ini 38 kota dan kabupaten di Jawa Timur dinyatakan bebas dari zona merah dari peta risiko penyebaran Covid-19 dari Satgas Penanganan Covid-19 pusat," ujar Jibril.
Diketahui, saat ini terdapat 18 kabupaten/kota di Jatim yang berstatus zona oranye, yakni Gresik, Pacitan, Ponorogo, Magetan, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Trenggalek, Tulungagung.
Kemudian Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Nganjuk, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang, Lumajang dan Jember.
Lalu 20 daerah yang berstatus zona kuning ialah Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo.
Selanjutnya, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Jombang, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Ngawi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
Menurut Jibril, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi penurunan status zonasi tersebut. Pertama yakni terkait dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat serta PPKM Level 3 dan 4 yang diimplementasikan dengan baik oleh masyarakat.
"Ini telah membuahkan hasil hingga menurunkan kasus kematian dan perawatan Covid-19," katanya.
Lebih lanjut, Jibril menyebutkan bahwa menurunnya kasus Covid-19 di wilayah Jatim ini ditandai dengan jumlah pertambahan kasus positif mingguan di Jatim yang turun sebanyak 80,1 persen dari puncak kasus.
Baca Juga : Wayangannya Timbulkan Kerumunan, Basroni Sampaikan Permohonan Maaf pada Masyarakat
"Selain itu untuk kematian juga mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu 52,5 persen. Dari puncak kasus kematian 2.458 bisa turun menjadi 1.393 per minggu," tambahnya.
Di sisi lain jumlah tes PCR yang dilakukan pun terus meningkat, yaitu 90.047 tes per pekan dengan positivity rate 10 persen. Menurutnya ini adalah rekor baru.
Kendati demikian, menurunnya status zonasi dan pertambahan kasus ini, tidak membuat semua pihak lengah. Ia berharap hal ini adalah momentum bagi Jatim untuk bangkit dari pandemi.
Sementara itu berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim per 31 Agustus 2021, kumulatif konfirmasi positif Covid di Jatim berjumlah 383.209 kasus, sebanyak 344.117 kasus dinyatakan sembuh, 28.204 pasien meninggal dunia dan 10.888 pasien masih dalam perawatan.
Jatim juga menjadi satu-satunya provinsi yang menyumbang angka kematian akibat Covid-19 di atas 100 kasus, pada Selasa (31/8). Bahkan, Jatim menempati urutan pertama provinsi dengan tambahan kematian tertinggi hari ini.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, tambahan pasien positif yang meninggal dunia di Jatim sebanyak 132 orang yang disusul oleh Jawa Barat dengan 37 kasus, DI Yogyakarta 33 kasus, Jawa Tengah 31 kasus, dan Riau 30 kasus.