JATIMTIMES - Warga di Dusun Watuulo, Desa Sumberjo Ambulu, Jember, Minggu (29/8/2021) sore kemarin, dikejutkan dengan aksi tawuran antar dua kelompok. Tawuran ini dipicu oleh salah satu kelompok perguruan silat di Jember yang tidak terima ditegur oleh warga sekitar saat menggeber sepeda motornya dengan kecepatan tinggi. Sehingga terjadi kesalahpahaman dan terjadi keributan antara keduanya.
Informasi yang dihimpun media ini, peristiwa ini bermula saat Rian dari salah satu perguruan silat di Kabupaten Jember bersama dengan 6 temannya sedang melakukan aksi kebut-kebutan di jalan menuju wisata pantai Watu Ulo.
Tidak terima mendapat teguran, keenam anggota perguruan silat ini pun adu jotos. Hal ini dibenarkan oleh Ngadi Kepala Dusun Watu Ulo yang ikut melerai bentrokan tersebut.
“Ya mereka tidak terima ditegur oleh warga kami. Ya mungkin tegurannya bernada kasar, sehingga salah satu dari kelompok tersebut ada yang tersinggung dan terjadi adu jotos,” ujar Ngadi saat menceritakan peristiwa tersebut ke sejumlah wartawan.
Peristiwa inipun cepat didengar oleh anggota perguruan silat lainnya. Sehingga dalam waktu tidak lama, beberapa anggota perguruan silat yang lain ikut datang dan menganiaya warga sekitar yang diketahui bernama Herman dan Holil.
“Sebenarnya niat warga baik untuk mengingatkan agar tidak ngebut di jalan sini. Karena kondisi jalan yang rusak, namun karena nadanya yang kasar terjadilah kesalahpahaman,” jelasnya.
Rian salah satu anggota perguruan silat, kepada wartawan mengatakan, bahwa kesalahpahaman ini tidak hanya bermula dari teguran yang dinilai kasar, tapi juga ada penganiayaan yang menimpa dirinya.
“Saya dipukuli di bagian pelipis mata. Tidak hanya itu, dari belakang juga ada yang memukul saya. Intinya saya dikeroyok lebih dulu,” ujar Rian.
Terlebih dalam kejadian tersebut, ada saksi mata yang melihat jika beberapa kelompok warga sempat mencari anggota perguruan silat yang tidak terima ditegur dan menganiaya warga.
Baca Juga : Rayakan Ultah, Trenggalek Dapat Kado 30 Ribu Vaksin dari TNI Angkatan Laut
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan semakin meluas, kedua belah pihak melakukan mediasi dan musyawarah di Mapolsek Ambulu. Hal ini dibenarkan oleh Kapolsek Ambulu AKP Sudaryanto saat dihubungi media ini, Senin (30/8/2021).
“Iya mas, kejadiannya semalam. Hanya salahpaham dari ucapan salah satu warga. Tapi semua sudah aman terkendali dan diselesaikan secara kekeluargaan. Jadi tidak ada masalah lagi,” ujarnya.
Sudaryanto mengimbau, agar kejadian serupa tidak terulang. Pihaknya berharap agar seluruh warga Watu Ulo dan juga perguruan silat yang terlibat tidak mudah terprovokasi oleh pihak luar yang ingin memperkeruh situasi semakin tidak kondusif.
“Kami mengimbau kepada kedua belah pihak, agar tidak mudah terprovokasi dari pihak luar yang ingin memperkeruh suasana. Alhamdulillah dari mediasi ada jaminan dari tokoh kedua kelompok, baik dari tokoh masyarakat maupun tokoh perguruan silat. Keduanya juga sudah saling memaafkan,” pungkasnya.