JATIMTIMES - Area Landing paralayang di Dusun Songgomaruto, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu sudah tidak layak. Kondisi tempat pendaratan atlet pralayang ini, tidak rata. Karena itu Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Batu mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) berencana memindahkan area Landing paralayang.
Rencana itu muncul setelah didapati adanya keluhan dari para atlet paralayang jika lapangan tersebut sudah tidak layak. Meskipun landing tersebut sudah menjadi skala internasional, sehingga masih sering digunakan untuk pusat latihan daerah (puslatda).
Baca Juga : Tinjau Sekolah, Wali Kota Sutiaji Pastikan PTM di Kota Malang Siap Digelar Kembali
Tidak layaknya area landing itu dilihat dari tanah yang sudah bergelombang atau tidak rata. Sehingga bisa membahayakan para atlet saat mendarat di landing tersebut.
Alhasil banyak atlet tidak bisa mendarat dengan mulus alias tidak tepat sasaran. Kemudian di area tersebut sudah mulai banyak bangunan, sehingga ini yang membuat landing saat ini dirasa kurang ideal.
“Kondisinya menang kurang memenuhi kelayakan. Karena tidak rata, jadi bisa membahayakan atlet saat mendarat,” ucap Ketua KONI Kota Batu, Mahfud.
Ia menambahkan, pada tahun 2018 sempat memiliki rencana untuk tukar guling lahan tersebut. Wacananya menggeser tempat pendaratan menjadi agak ke barat. Dengan penggeseran ini lokasi pendaratan menjauhi bangunan dan rumpun-rumpun bambu yang ada.
Baca Juga : Persaingan Adidas dan Puma Dimulai dari Perselingkuhan Antar-Saudara
“Sarana dan prasarana yang nyaman penting untuk mendukung pencapaian prestasi atlet. Apalagi landing area ini sudah menjadi tempat berskala internasional,” tambahnya.
Rencananya saat ini tular guling lahan milik Pemkot Batu dengan lahan milik Pondok Pesantren Al Izzah. Karena lahan milik ponpes ini letaknya berada di sebelah barat lokasi pendaratan yang ada saat ini. “Semoga hal ini bisa segera terwujud demi perkembangan cabor paralayang. Sekaligus olahraga dirgantara lainnya,” harap Mahfud.