Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Olahraga

Persaingan Adidas dan Puma Dimulai dari Perselingkuhan Antar-Saudara

Penulis : Desi Kris - Editor : Yunan Helmy

30 - Aug - 2021, 14:59

Placeholder
Adidas dan Puma (Foto: Hai Online)

JATIMTIMES - Kalian pasti tak asing dengan merek peralatan olahraga ternama Adidas dan Puma. Namun, siapa sangka awal mula terbentuknya merek peralatan olahraga itu justru karena perselingkuhan.

Kisah Adidas tidak bisa diterangkan tanpa menjelaskan bahwa pernah ada pertikaian antara dua saudara. Itulah alasannya mengapa di kota kecil Herzogenaurach , Jerman, muncul dua raksasa industri olahraga meski mereka belum seimbang.

Baca Juga : Hari Pertama PTM di Gresik, Guru dan Siswa Senang

Kedua bersaudara itu adalah Rudolf Dassler (Rudi) dan adiknya, Adolf, yang juga disebut Adi. Kala itu, pertengahan tahun 1920-an mereka mulai membuat sepatu olahraga.

Yang mendorongnya berbuat demikian yakni Walther, yang waktu itu sebagai pelatih negara untuk atletik ringan. Kemudian pada tahun 1925 sepatu olahraga dan senam pertama sudah dibuat. Dan tahun 1928 di Amsterdam, peserta Olimpiade Jerman sudah mengenakan produksi Dassler bersaudara itu. 

Pada 1936 Jesse Owens, 4 kali pemenang olimpiade, juga sudah berlari dengan sepatu Dassler. Ketika perang pecah tahun 1939, terdapat 100 orang yang bekerja pada perusahaan Dassler bersaudara itu. 

Sepuluh tahun kemudian, mereka berpisah karena bertengkar. Masing-masing mereka membuat pabrik sendiri: Adolf Dassler membuat barang merek 'Adidas' dan  Rudolf bermerek 'Puma'. 

Kedua perusahaan itu berkembang dengan baik. Namun pertengkaran antar-keluarga tetap terjadi. Bahkan, sampai sekarang kedua keluarga  tetap tak saling tegur biarpun pendiri kedua perusahaan itu dua-duanya sudah meninggal. 

Yang sudah dilakukan pemain baseball Spalding dari Amerika dilakukan pula oleh Adidas dan Puma sampai terlalu ekstrem.

Dengan memperlengkapi pemain olahraga top dan kesebelasan nasional, mereka melakukan pemasaran yang tidak ada duanya di dunia ekonomi modern kala itu. Dalam beberapa jenis olahraga dan pada beberapa pertandingan besar sering, hanya digunakan sepatu Adidas atau Puma. 
Bahkan, superstar sepak bola Pele dan Eusebio selalu menyepak bola dengan sepatu Puma. Sementara Fritz Walter dan Franz Beckenbauer selalu mengenakan Adidas.

Lokasi kantor pusat keduanya hanya dipisahkan oleh Sungai Aurach. Sebelumnya, Adi dan Rudi bekerja untuk satu perusahaan yang sama, Gebrüder Dassler Schuhfabrik, perusahaan yang didirikan oleh sang ayah, Christoph. 

Adi akan merancang sepatu sementara Rudi yang mengurusi masalah penjualan dan distribusi. Tak ada penjelasan pasti mengapa keduanya bertikai. 

Namun, ada beberapa alasan yang paling sering dikemukakan. Pertama yakni karena Rudi berselingkuh dengan istri Adi, Kathe, sehingga ia tak pernah dimaafkan oleh saudaranya. 

Sementara alasan kedua adalah mereka berselisih pendapat karena perbedaan pandangan politik. Alasan yang ketiga yakni yang paling sering didengungkan, melibatkan serangan sekutu dari udara. 

Ketika Adi dan istrinya berlari ke tempat pengungsian, ia mendengar Rudi, yang sudah lebih dalu ada di sana bersama istrinya, berkata: Si Schweunhunde (umpatan sangat kasar) balik lagi."

Rudi menjelaskan kepada saudaranya bahwa umpatan itu dimaksudkan untuk sekutu. Namun Adi tak mau percaya.

Sejak itu keduanya pecah kongsi dan memutuskan untuk tak lagi satu perusahaan. Kemudian pada pertengahan 1940-an, Rudi pindah ke seberang sungai dan mendirikan pabrik baru. Sementara Adi mengelola pabrik lama.

"Pertikaian antara dua saudara Dassler ini ibaratnya Tembok Berlin bagi ibu kota Jerman tersebut," demikian pernyataan jurnalis lokal Rolf Herbert kepada The Guardian.

Baca Juga : Soroti Penurunan Target PAD 2021, Fraksi PKS Dorong Pemkot Malang Terus Lakukan Inovasi

Perpecahan antara Adi dan Rudi bahkan menular pada penduduk kota yang berjumlah 23 ribu. Pegawai Adidas dan pegawai Puma akan pergi ke restoran, bar, bahkan pasar yang berbeda untuk berbelanja. 

Ada kalanya pegawai pabrik Adidas pun dilarang berhubungan dengan pegawai pabrik Puma. Dalam hal yang lebih substansial lagi, yakni agama dan haluan politik, Adidas dan Puma juga seolah memiliki garis pemisah yang tegas. 

Puma terlihat sebagai perusahaan dengan haluan politik konservatif dengan banyak pegawainya menganut Katolik. Sementara Adidas Protestan dan Sosial Demokratik. 

Hingga bertahun-tahun, rivalitas kedua merek dunia itu selalu diturunkan dan nyaris tak pernah ada yang bisa mendamaikan mereka, bahkan hingga meninggal dunia.

Namun, pertikaian ini juga yang mendorong kedua perusahaan berkembang dengan pesat. Setiap kali Adidas melakukan satu  terobosan besar, maka Puma pun akan coba mengejar. 

Demikian pula sebaliknya. Jika penjualan Puma meningkat, maka Adidas akan mencoba inovasi baru.

Namun keberuntungan menghampiri Adidas pada 1954. Rudolf bertikai dengan pelatih tim nasional Jerman (kala itu masih Jerman Barat), sehingga Adidas memiliki kesempatan untuk menyuplai timnas mereka dengan peralatan dan kaus tim.

Tanpa disangka-sangka Jerman yang kala itu belum menjadi kekuatan sepak bola mampu menundukkan tim top Eropa, Hungaria. Adi Dassler pun muncul nyaris di semua halaman utama koran. 

Demikian pula dengan sepatu hitam bergaris putih 3 yang dikenakan seluruh pemain kerap tampil di berbagai media. Sejak itu Adi mendapatkan tawaran dari berbagai belahan dunia untuk menjual sepatu adidas di negara mereka. 

Perusahaan miliknya pun mendunia dan butuh belasan tahun bagi Rudolf untuk menyamai kesuksesan saudaranya di level internasional kala itu. 

Baik Adidas dan Puma sendiri kini telah menjadi merek ternama di dunia. Namun, perselisihan antar-keduanya baru "diselesaikan" pada 2009, yaitu melalui satu  pertandingan sepak bola. 

Para pegawai kedua merek itu berlaga dalam pertandingan persahabatan yang menandai gencatan senjata antar keduanya. Adidas dan Puma sendiri tetap mempertahankan kantor pusat mereka di kota Herzogenaurach. 

Bagi kedua perusahaan, kota kecil tersebut memiliki sebuah nilai historis yang tak tergantikan. Sebuah sejarah tentang pertikaian dua bersaudara berhasil melambungkan nama Adidas dan Puma.


Topik

Olahraga



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Yunan Helmy