JATIMTIMES - Varian terbaru Covid-19 kembali menghantui dunia. Turunan terbaru dari varian Delta Plus itu saat ini tengah menyebar di Israel.
Dinamakan AY.12, varian tersebut ditemukan di sejumlah negara bagian di India. Sebagian kasus varian Delta di India, saat ini di-reklasifikasi menjadi AY.12.
Baca Juga : Catatan Kecil Tentang Pahlawan Covid-19 (1)
"Dampak fungsional dari perubahan antara varian Delta dengan AY.12 belum diketahui, tetapi keduanya tampak sangat mirip di level molekular," seperti ditulis konsorsium genomik INASGOC.
Sebagai informasi, INSACOG adalah jaringan multi-laboratorium di India untuk memantau variasi genomik pada SARS-CoV-2 dengan mengurutkan sampel yang beredar di India. Dalam pernyataannya, INSACOG mengatakan banyak kasus di India yang sebelumnya diklasifikasi sebagai varian Delta, kini direklasifikasi menjadi AY.12.
"Namun, karena definisi AY.12 tidak konsisten, untuk menentukan angka akhirnya akan memakan waktu," kata pernyataan itu yang dikutip dari The Print.
Untuk diketahui, saat ini keluarga varian Delta sendiri telah berkembang hingga sedikitnya 12 sub-lineage. Termasuk di antaranya yakni AY.1 yang dikenal sebagai 'Delta Plus'.
Di India, kasus pertama AY.12 teridentifikasi pada September 2020. Hingga 26 Agustus 2021, total terdapat 44.083 sekuens dengan lineage serupa ditemukan di seluruh dunia.
Saat ini, AY.12 disebut sebagai strain paling dominan di Israel. Sekira ada 51 persen sampel yang diteliti memiliki varian ini.
Apa perbedaan varian Delta dengan AY.12?
Baca Juga : Di Tengah Pandemi, Rumah Sedekah Bakal Berikan Santunan Anak Yatim Piatu Korban Covid-19
Pada dasarnya, AY adalah nama alias untuk varian Delta. Salah satu turunan varian Delta yang juga dikenal dengan kode AY merupakan varian Delta Plus yang memiliki nama resmi AY.1.
Dijelaskan INSACOG, saat ini masih belum diketahui pasti apakah AY.12 ini berbeda secara klinis dengan varian delta atau B1617.2. Namun, AY.12 ini telah kehilangan beberapa mutasi yang terlihat pada garis keturunan Delta, seperti G142D pada spike proteinnya.
INSACOG juga mengatakan tidak ada mutasi baru yang diperhatikan dalam spike protein dari strain ini. Kendati demikian, pertumbuhannya sangat cepat di Israel, sehingga harus diperiksa lebih lanjut.