JATIMTIMES - Murahnya bumbu dapur di Tulungagung disambut sukaria emak-emak di Kabupaten Tulungagung. Di sisi lain, anjloknya harga kebutuhan dasar memasak lauk pauk ini membuat petani menangis karena terancam kerugian.
Seperti disampaikan Reni (31) ibu rumah tangga di Kalidawir, ia mengatakan berbagai bumbu di antaranya cabe, bawang merah dan bawang putih dapat dibeli dengan harga murah sejak dua minggu lalu.
Baca Juga : Berkembang Perumahan Liar di Tulungagung, Dinas Perkim Gandeng Kejaksaan untuk Menertibkan
"Untuk cabe ini terus turun harganya, bisa masak pedas tanpa menguras kantong," kata Reni, Kamis (26/08/2021).
Menurut Reni, harga cabe eceran perkilogram saat ini di bawah 10 ribu rupiah. Sedangkan untuk bawang merah sekilo hanya 12 ribu rupiah dan bawang putih dihargai 21 ribu rupiah.
"Jika beli yang kualitas biasa malah harganya lebih murah lagi," ujarnya.
Sebagai ibu rumah tangga yang harus mengatur perputaran belanja kebutuhan, Reni mengaku senang dan berharap harga murah dapat bertahan.
Sementara itu, Yani (44) petani cabe rawit mengaku sedih dengan harga cabe saat ini. Pasalnya, untuk menanam cabe dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, mulai dari pupuk hingga obat-obatan agar tanamannya tidak diserang hama.
"Jelas rugi di petani, soalnya pupuk dan obatnya tidak ikut turun," kata mantan TKI yang kini bergelut di pertanian ini.
Baca Juga : Harga Cabai Rawit Anjlok, Petani Cabai di Kediri Bagikan Cabai Gratis
Bagi Yani, harga murah ini akibat banyak petani menanam cabe setelah memasuki masa kemarau.
"Tergiur untung, malah banyak petani terancam rugi jika harga terus rendah seperti saat ini," jelasnya.
Untuk menyiasati hasil panen, Ia akan memetik cabe di sawah dan langsung dijemur atau dikeringkan. Setelah kering, cabe ini akan disimpan dalam bentuk utuh atau diselep.
"Nanti, jika harga mulai mahal bisa kita keluarkan ke pasar," pungkasnya.