TULUNGAGUNGTIMES - Pagelaran wayang kulit di rumah politisi Gerindra Tulungagung Basroni viral di media sosial. Politisi dan anggota DPRD asal Desa Kedungcangkring, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, itu menggelar wayanngan di bulan Suro saat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Menurut keterangan camat yang juga ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Pagerwojo Hedik Iswanto, sebelum kegiatan, pihaknya sudah mengingatkan Basroni agar tidak menggelar pagelaran wayang kulit.
Baca Juga : Tim Anggaran Pemkab Malang Masih Bahas Pendistribusian Silpa Rp 300 Miliar
Namun, rupanya peringatan itu tidak diindahkan. Sehingga Satgas Covid-19 melalukan tindakan tegas dan terukur untuk menghentikan kegiatan wayang yang baru akan dimulai itu.
Berikut video detik-detik Satgas Covid-19 Kecamatan Pagerwojo mengangkut gamelan wayang untuk diamankan.
Video
"Sesuai hasil musyawarah tadi malam, mau ditindaklanjuti oleh polres dengan memanggil pihak panitia penyelenggara," kata Hedik, Minggu (22/08/2021).
Pihak muspika atau Satgas Covid-19 Kecamatan Pagerwojo selama ini selalu memberi imbauan kepada masyarakat di wilayahnya agar menaati peraturan yang telah dibuat pemerintah. Selain itu, Satgas Covid-19 Pagerwojo tidak mengeluarkan izin kegiatan yang berpotensi mengakibatkan kerumunan.
"Selama PPKM Darurat, tidak ada izin dan tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan," ujarnya.
Terkait pembubaran kegiatan, Hedik mengungkapkan sebelum acara dirinya bersama anggota Satgas Covid-19 lainnya sudah bertemu dan mengingatkan agar pertunjukan wayang tidak dilanjutkan.
Baca Juga : Pemkot Malang dan Badan Penghubung Daerah Jatim Persembahkan Pertunjukan Seni Ngupadi Proboretno di TMII
"Kami sudah mengingatkan ini bersama anggota satgas sebelum kegiatan," ungkap Hedik sambil menunjukkan foto bertiga bersama Basroni.
Rupanya, peringatan yang disampaikan tidak diindahkan oleh Basroni.sehingga pertunjukan wayang kulit tetap digelar.
Saat gunungan diserahkan dan gamelan mulai ditabuh, pihaknya langsung datang dan membubarkan acara dan mengangkut peralatan yang ada di lokasi.
Atas kejadian ini, Basroni belum memberikan statemen ke media atas dasar apa dirinya nekat melalukan pagelaran wayang kulit di tengah PPKM Level 4 di Kabupaten Tulungagung itu.
