MALANGTIMES - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang bersama Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur, mempersembahkan pagelaran virtual kesenian khas Malang Ngupadi Proboretno di Anjungan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Dalam Ngupadi Proboretno, ditampilkan kesenian khas Malang dengan penampil generasi muda berbakat dari Kota Malang. Dalam pertunjukan seni tersebut, ditampilkan Tari Sandya Narawangsa, Tari Sumber Maron, Musik Kreativitas Tradisi "Bakso Malang" dan Seni Pertunjukan.
Wali Kota Malang, Drs Sutiaji melalui Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana menyampaikan, event ini merupakan media yang tepat dalam mempromosikan maupun mengenalkan seni di Kota Malang. Ini juga merupakan platform untuk memupuk para generasi penerus untuk juga meningkatkan potensinya di bidang seni, meskipun dalam masa pandemi.
Baca Juga : Ngeyel, Pagelaran Wayang Kulit di Rumah Anggota Dewan Dibubarkan, Polres Tulungagung Bakal Turun Tangan
"Kita tahu bersama pandemi berdampak pada semua aspek, termasuk pada sektor budaya. Namun jangan sampai ini menyurutkan budaya.
Pandemi harus jadi katalisator penggerak perkembangan budaya melalui digital," paparnya.
Lanjutnya, kesenian dan kebudayaan merupakan investasi yang tetap harus berkembang meskipun pandemi terus terjadi. Untuk itulah, hal ini memerlukan visi dan misi yang benar-benar harus disusun dan dilaksanakan.
Pelibatan pelaku seni budaya lokal memang merupakan sebuah strategi. Terlebih lagi, Kota Malang mempunyai keterbatasan tanpa objek wisata alam. Karena itulah, melalui budaya menjadi hal yang memperkuat sektor pariwisata di Kota Malang.
Beberapa jenis pertunjukan seperti Tari Sumber Maron Musik Tradisional Malang merupakan bagian dari pengkayaan event di Kota Malang. Untuk itulah, terus dilakukan upaya bagaimana pariwisata dan seni budaya ini terus tumbuh dan berkembang.
"Dalam hal pandemi ini pula harus bisa mencari celah-celah baru untuk seni dan budaya tetap hadir. Sejalan dengan hal tersebut, maka show window potensi daerah TMII menjadi sarananya. Apresiasi positif pelaku seni di anjungan TMII," paparnya.
Kepala Badan Penghubung Daerah Jatim di Jakarta, Zainal Fanani mengatakan, Kota Malang melalui Dikbud Kota Malang, telah banyak memberikan kontribusi besar dalam penampilan kesenian daerah di Anjungan.
"Karena itu, ini Kehormatan bagi kami. Penampilan seni budaya tentu sangat dirindukan. Maka disini kita wujudkan bersama dalam sebuah pertunjukan yang tentunya bisa mengobati kekangenan kita, walaupun secara daring," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskannnya, jika berbicara mengenai Malang, tentunya sudah diketahui merupakan kota dengan potensi seni budaya yang besar. Dari informasi yang ia baca, puluhan event seni pariwisata telah dilaksanakan sepanjang tahun. Hal ini terbukti dengan banyaknya minat masyarakat menuju Kota Malang.
Baca Juga : Tim Puslatda Paralayang Jatim Target Pertahankan Juara Umum di PON Papua
"Terimakasih Kota Malang yang aktif kerja untuk mengelar kesenian daerah di Kota Malang.
Sementara itu, Direktur Eksekutif TMII, I Gusti Putu Ngurah Sedane menjelaskan, jika kegiatan ini sudah terancang dalam kalender budaya. Pagelaran snei secara virtual ini diharapkan menjadi obat penawar bagi masyarakat yang memang rindu akan pertunjukan seni.
"Sebagai pengelola, kami sangat mendukung sekali acara ini. Kedepan kita akan membuat taman mini, anjungan daerah dan museum bisa lebih baik kedepannya," ungkapnya.
Disisi lain, Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana SE MM menyampaikan permohonan maaf bilamana para penampil dalam event kurang berkenan bagi mereka yang menyaksikan. Dijelaskannya, jika para penampil ini masih berusia muda.
Perlu kami sampaikan, para penampil ini masih usai muda. Masih kelas 9 an. Jika memang ada kekurangan, kami mohon dimaafkan," pungkasnya.