JOMBANGTIMES - Bantuan paket daging ayam busuk yang diterima 25 keluarga di Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Jombang mendapat atensi dari Bupati Jombang Mundjidah Wahab. Ia berjanji akan mengevaluasi penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) supaya kasus serupa tidak terulang.
Daging ayam busuk diterima keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Sukorejo, Kecamatan Perak dari agen e-Warong Riya Pangestu pada Senin (9/8). Agen ini melayani penyaluran BPNT terhadap 230 KPM. Setiap KPM menerima beras 10 Kg, bawang putih 1 Kg, tahu 1 kotak, telur 20 butir, kentang 1 Kg, serta daging ayam 1 Kg.
Baca Juga : Puluhan Driver Ojek Online di Sampang Jalani Vaksinasi Massal
Berdasarkan hasil kroscek Dinas Sosial (Dinsos) Jombang, sebanyak 25 keluarga yang menerima daging ayam tidak layak konsumsi tersebut. Daging ayam yang seharusnya fresh, sebagian berbau busuk dan bertekstur kebiru-biruan.
Hingga Kamis (11/08), 25 daging ayam busuk yang diterima keluarga penerima manfaat (KPM) sudah diganti oleh penyalur BPNT setempat. "Daging busuk sudah langsung diganti," kata Mundjidah kepada wartawan, Kamis (19/08).
Dikatakan Mundjidah, agen e-Warong Riya Pangestu merupakan agen mandiri. Agen tersebut tidak memiliki lemari es penyimpanan daging ayam. Itu yang diduga membuat daging ayam cepat membusuk.
Oleh sebab itu, Mundjidah memberikan atensi supaya penyaluran bantuan ke depan tidak lagi ditemukan kerusakan pada komoditas BPNT. Ia berjanji akan mengevaluasi penyaluran BPNT secara menyeluruh.
Baca Juga : Bahas Progres Pembangunan KIHT, Pemkab Pamekasan Paparkan Rencana di Depan Bea Cukai Jatim I
"Kita harapkan supaya tidak sekedar beli begitu. Makanya ini kita evaluasi ke depannya seperti apa jangan sampai seperti ini lagi," tegasnya.(*)