BATUTIMES - Belanja Tidak Terduga (BTT) rupanya bakal ditambah oleh Pemkot Batu. Penambahan itu perlu dilakukan melihat sisa BTT saat ini hanya Rp 467 juta, dari total yang dianggarkan sejumlah Rp 10,8 miliar hingga bulan Juli lalu.
Dengan sisa anggaran tersebut, jelas tidak cukup digunakan nantinya. Sebab hingga akhir tahun 2021 masih menyisakan kurang lebih empat setengah bulan. Karena itu pada perubahan anggaran keuangan (PAK) bakal dianggarkan kembali.
Baca Juga : Pemkab Pamekasan Akan Alihkan DBCHT untuk Kesehatan, Jika Ini yang Terjadi
“Karena masih ada lima bulan dengan sisa anggaran yang gak sampai Rp 500 juta, perlu ada tambahan. Karena jaga-jaga kita tidak tahu apa yang nanti terjadi,” ungkap Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso.
“Masih ada waktu perumusan anggaran BTT. Jadi sekitar akhir Agustus kami akan rencanakan KUA PPAS Perubahan. Sehingga paling tidak, September atau awal Oktober bisa ditetapkan untuk PAK-nya,” imbuhnya.
Ia menambahkan, anggaran itu sudah terpakai untuk beberapa penanganan yang terjadi di Kota Batu. Mulai dari bantuan sosial, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, hingga bencana dalam beberapa bulan terakhir.
Misalnya pada penanganan daerah rawan longsor di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji. Dengan pembuatan hunian sementara (huntara) menelan anggaran sebesar Rp 800 juta.
Kemudian terserap untuk Dinas Kesehatan Kota Batu, diperuntukkan untuk Tracing, Testing dan Treatment (3T) totalnya Rp 3,7 miliar. Lalu Satpol PP Kota Batu, diperuntukkan untuk mobilitas PPKM sebesar Rp 295 juta.
Baca Juga : Kuasa Hukum Tersangka Kasus PKH Kanigoro Menduga Ada Oknum Lain yang Terlibat
Kemudian selama PPKM darurat lanjut Punjul, BTT dikeluarkan juga untuk kebutuhan tim pemulasaraan jenazah Covid-19 sebesar Rp 757.500.000 untuk 75 lubang.
“Seperti peti pemulasaraan jenazah dianggarkan untuk 75 set. Satu setnya Rp 2.650.00 berarti totalnya sudah Rp 198.750.000,” ujar pria yang juga Ketua DPC PDIP Kota Batu ini.
Punjul mengatakan, dengan diperpanjangnya PPKM darurat sangat mempengaruhi BTT. “Semula yang dianggarkan hingga 25 Juli, harus diperpanjang lagi sehingga bertambah,” tutup Punjul.