KEDIRITIMES - Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota Kediri Nur Muhyar mengapresiasi upaya Gerakan Santri Langgar Kulon (GSLK) dalam menghadapi Covid-19. Selain menyediakan wedang Nglaban secara gratis, GSLK juga melatih masyarakat di sekitar Kota Kediri untuk membuat ramuan ini.
“Alhamdulillah di Kota Kediri semua berkolaborasi melakukan upaya mengatasi covid-19. Kami mengapresiasi masyarakat Kota Kedir, khususnya GSLK yang merupakan santri-santri Kyai Douglas Yahya atau yang biasa disapa Gus Lik ini dengan donasi wedang Nglabannya. Insya Allah ada keberkahan doa di dalamnya” ujar Nur Muhyar, Sabtu (14/8).
Baca Juga : Selama PPKM, Angka Kecelakaan di Kabupaten Malang Menurun
Menurut Nur Muhyar, Pemerintah Kota Kediri hingga saat ini terus berupaya menekan kasus covid-19 dari hulu hingga hilir. Mulai dari mengurangi mobilitas, vaksinasi, hingga perawatan di rumah sakit dan ruang isolasi mandiri terpusat.
Selain itu, Pemkot Kediri juga menggelar doa kebangsaan untuk bersama-sama memanjatkan doa pada Sang Pencipta agar pandemi ini segera berlalu. Dalam acara yang dihadiri oleh Forpimda dan 90 tokoh agama secara terpisah di 9 titik lokasi ini, disajikan wedang Nglaban produksi GLSK.
“Upaya GSLK dengan wedang Nglabannya masih 1 frekuensi dengan apa yang dilakukan Pemerintah Kota Kediri. Kita lakukan semua ikhtiar dan doa, mudah-mudahan Tuhan yang Maha Esa mengabulkan permohonan kita agar pandemi segera berlalu,” tutupnya.
Sementara itu, Koordinator GSLK Zainal Hamami menuturkan, untuk membuat 1 liter wedang Nglaban diperlukan 20 lembar daun mulwo atau daun buah srikaya pathek, 2 lembar daun jambu air, dan daun pandan 1 lembar. Juga jahe emprit dan kencur masing-masing 15 gram, 5 butir kapulaga serta gula aren secukupnya.
Baca Juga : Kasus Covid-19 di Gresik Menurun, Pengunjung Posko Gotong-Royong Berkurang
"Nglaban memiliki arti bertarung. Di era pandemi covid-19 ini, wedang Nglaban diharapkan menjadi tambahan kekuatan untuk bertarung melawan covid-19," pungkasnya.