MALANGTIMES - Terapi uap menggunakan nebulizer yang dilakukan oleh dr. Yosephine Pratiwi untuk menyembuhkan pasien bergejala Covid-19 ternyata cukup efektif. Ia sendiri membeberkan resep yang ia gunakan pada metode nebulizer yang ia berikan kepada pasien Covid-19. Yakni Ambroxol, Dexamethasone, NaCl dan minyak kayu putih.
Namun, meskipun menurutnya cukup efektif dengan menunjukan tingkat kesembuhan pasiennya, wanita yang akrab disapa Dokter Tiwi ini mengatakan, bahwa risiko penularan Covid-19 itu tetap ada. Sehingga dirinya mengingatkan agar para pengantar pasiennya untuk tetap berhati-hati. Serta tetap menerapkan protokol kesehatan. Sebab, terapi uap yang ia terapkan juga masih memiliki risiko.
Baca Juga : Kisah Kwek Yu Xuan, Bayi Terkecil di Dunia yang Berhasil Bertahan Hidup dengan BB 0,2 Kg
"Kalau potensi dan berisiko menular tetap ada. Makanya pengantar (pasien) harus tetap hati-hati," ujar Dokter Tiwi, Kamis (12/8/2021).
Untuk itu, dirinya tetap mengimbau agar masyarakat yang berobat kepadanya tidak abai dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). Minimal menggunakan masker double. Terutama bagi keluarga atau pengantar si pasien.
"Jadi prokes ya harus tetap. Jaga jarak dan menggunakan masker. Saya aja pakai masker sampai empat lapis. Nakes (tenaga kesehatan) saya juga pakai sampai tiga lapis. Pengantar juga harus pakai masker," terang dia.
Selain itu ia mengatakan bahwa dirinya saat ini juga telah melakukan langkah antisipasi agar tingkat risiko penularannya bisa lebih diperkecil. Salah satunya, melakukan terapi uap di luar ruangan atau outdoor.
"Outdoor dan yang dekat dengan yang diuap, maskernya harus dobel banyak. Kayak saya ini lapis empat. Dan kondisi ini sudah aman bagi saya, karena terapi uapnya di luar ruangan," jelas wanita asal Jombang Jawa Timur ini.
Baca Juga : PPKM Diperpanjang, PT KAI Daop 7 Madiun Batalkan Sejumlah Perjalanan KA Lokal
Sementara itu, meskipun diklaim sudah banyak menyembuhkan ratusan pasien, ia juga mengatakan bahwa obat-obat yang ia gunakan untuk nebulizer tetap mempunyai efek samping. Seperti batuk berdahak, sakit perut dan lainnya.
"Itu ada yang setelah dinebulizer itu batuk-batu, kadang sampai berdahak. Tapi ada beberapa yang setelah itu plong. Kalau obat minum, ada yang sakit perut bahkan sampai mencret. Dan itu normal," pungkasnya.