MALANGTIMES - Program Rumah Ibadah Bergerak nyatanya memang membuat banyak pihak tergerak. Salah satunya adalah Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto. Polisi dengan dua melati dipundaknya itu, memberikan bantuan beras seberat 1 ton.
Namun belum cukup itu saja, 50 paket sembako yang berisi 10 mie instan, 1 kg gula, 1 liter minyak goreng, 1 sarden, kecap 1 botol, Biscuit dan handsanitizer dan yang lainnya, juga turut ditambah mantan Kapolresta Batu itu.
Baca Juga : Larung Sesaji di Pantai Tambakrejo, Mak Rini Ajak Masyarakat Nguri-uri Budaya
Dijelaskannya, jika gerakan yang diinspirasi oleh para komunitas di Malang ini adalah sebuah gerakan yang bagus dan patut diapresiasi.
Sambutan baik pun dibuktikan dengan turut berkontribusi memberikan bantuan sembako.
"Tentunya kami mendukung dalam pendistribusian sembako," ungkapnya beberapa waktu sebelumnya.
Lebih lanjut dijelaskan Buher, sapaan akrabnya, jika kegiatan ini tentunya dibutuhkan. Sebab, peran serta masyarakat dalam penanggulangan Covid-19 tentunya akan sangat membantu. Selain itu, ditegaskannya, jika masyarakat sendiri harus mempunyai kesadaran dan kepedulian untuk bersama-sama menanggulangi Covid-19.
Penanggulangan pandemi Covid-19 tentunya akan berat tanpa peran serta masyarakat. "Masyarakat harus memiliki kesadaran. Untuk tetap patuh protokol kesehatan demi kebaikan bersama. Jangan terus mengharapkan adanya tim yustisi atau tim penertiban. Jika ingin kembali normal, semua masyarakat harus memiliki kesadaran," terangnya.
Tim panitia Rumah Ibadah Bergerak sendiri telah mengandeng tokoh ulama maupun akademisi. Sebelumnya, Tim panitia Rumah Ibadah Bergerak juga bersinergi dengan Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Marzuki Mustamar yang juga pengasuh pondok pesantren Sabilurrosyad. Begitupun tokoh akademisi, seperti Prof Dr Ir Muhammad Bisri juga digandeng untuk semakin mengefektifkan gerakan ini.
Beberapa bantuan pun saat ini telah banyak yang diberikan kepada masyarakat dilingkungan masjid-masjid di Malang Raya. Seperti baru-baru ini, bantuan diberikan kepada Masjid Babul Jannah yang berada di Jalan Sunimbar, Dusun Babatan, Desa Tegalgondo, Kabupaten Malang.
Bantuan yang diberikan diantaranya, tabung oksigen dan regulator dari Program Ngedum Ojir JatimTIMES, Oximeter dari CV Makmur Sejati, beras 1 kuintal dari Hamba Allah di Bandung, mie instan 5 karton, susu kemasan kotak 5 karton, minyak goreng 2 karton dari Hamba Allah di Jalan Sulfat, masker 10 box dari Ikatan Mahasiswa Pasca Sarjana Indonesia, telur 20 kilogram dari Agus Susanto dan Probiotik dari LIRA Malang Raya.
Baca Juga : Banyak yang Ilegal, Warga ‘Segel’ Tambak Udang di Gumukmas
Seperti diketahui, Program Rumah Ibadah Bergerak ini merupakan gerakan dalam membangun kesadaran untuk menghadapi covid-19 yang sudah banyak memakan korban jiwa.
Selama ini, rumah ibadah selalu menjadi sasaran tembak ketika ada kegiatan pemerintah dalam mengatasi covid-19. Masjid, gereja, pura, vihara, ataupun klenteng selalu diminta untuk ditutup. Sebab tempat-tempat ibadah ini dianggap sebagai salah satu pusat persebaran covid-19.
Padahal, dengan sumberdaya yang dimiliki, kultur kuat, dan ikatan emosional yang lekat dengan masyarakat, tempat ibadah bisa menjadi subyek dalam mengatasi pandemi. Mulai dari membangun kesadaran masyarakat untuk menegakkan protokoler kesehatan (prokes), memberdayakan ekonomi warga, hingga mengatasi problem kesehatan warga sekitar tempat ibadah.
Munculnya konsep memberdayakan masjid ini digawangi serta diinisiasi oleh beberapa aktivis sosial di Malang. Yakni mantan rektor Universitas Brawijaya (UB) yang juga pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh Prof. Muhammad Bisri, Soetopo Dewanggo, Laily Fitriyah Liza Min Nelly, Koordinator Pengaduan Pelayanan Publik Malang Raya Sudarno, serta Direktur JatimTimes Lazuardi Firdaus.
Gerakan memberdayakan masjid ini kemudian mendapatkan dukungan penuh dari Koordinator Lira Malang Raya Muhammad Zuhdy Achmadi, akademisi UIN Maulana Malik Ibrahim Zaenal Habib, pengusaha Agus Susanto dan beberapa pihak lain.