BLITARTIMES- Ketenangan warga Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar dikejutkan dengan peristiwa nahas. Dilaporkan salah seorang warga desa setempat ditemukan tak bernyawa di sumur dengan kedalaman 15 meter. Korban diketahui bernama Sutarto (51) yang sehari-hari berprofesi sebagai penggali dan penguras sumur.
Informasi yang dihimpun dari kepolisian, peristiwa nahas ini dilaporkan terjadi pada Selasa (10/8/2021) sore. Petugas kepolisian bersama BPBD baru berhasil mengevakuasi jasad korban dari dasar sumur pada malam harinya.
Baca Juga : Jadi Sorotan Pusat, DPRD Dorong Pemkot Malang Lebih Serius Tangani Covid-19
“Hari itu korban dimintai tolong tetangganya untuk menguras sumur. Seperti biasa korban menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan untuk turun ke dasar sumur karena memang pekerjaannya sebagai penggali dan penguras sumur," terang Kapolsek Kesamben, Iptu Eko Sudjoko, Rabu (11/8/2021).
Saat bekerja korban tidak sendiri, dia diawasi oleh pemilik sumur dari atas. Setelah selesai melihat sumur, korban naik ke atas dengan memanjat tali yang digunakan untuk turun tersebut untuk selanjutnya hendak menyedot air sumur dengan pompa air.
“Saat akan sampai di atas sumur, senter dan topi korban jatuh ke dalam sumur sehingga korban kembali turun. Selesai mendapati topi dan senternya, korban hendak memanjat tali naik ke atas, namun baru sekitar satu meter dari air korban kembali terperosot sampai 4 kali. Melihat itu, saksi atau pemilik sumur berteriak meminta pertolongan,” imbuhnya.
Warga setempat kemudian berbondong-bondong datang ke lokasi kejadian. Sejumlah warga meminta agar korban mengikatkan tali ke badan. Namun korban sudah tidak kuat lagi karena kehabisan oksigen. Korban kemudian terjatuh lagi ke dasar sumur.
"Sekitar jam 17.45 wib korban terjatuh ke dalam air dan tidak lagi terlihat. Warga kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Kesamben diteruskan ke BPBD Kabupaten Blitar,” tukas Eko.
Polsek Kesamben bersama BPBD yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan evakuasi. Setelah berhasil dievakuasi, di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
“Di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Pihak keluarga menerima dengan ikhlas kematian korban dan membuat surat pernyataan jenazah korban tidak diautopsi,” pungkas Kapolsek Kesamben.