Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Dokter Tiwi di Malang Sembuhkan Ratusan Pasien Covid, Dokter Mery di Tangerang Malah Bakar Bengkel Tewaskan 3 Orang

Penulis : Desi Kris - Editor : A Yahya

11 - Aug - 2021, 10:00

Placeholder
Ilustrasi (Foto: Bao phu nu)

INDONESIATIMES - Aksi beberapa dokter di Indonesia belum lama ini memang menjadi sorotan publik. Belum lama ini masyarakat digegerkan dengan ulah dr Lois Owen yang mengaku tak percaya dengan adanya Covid-19. 

Bahkan, ia menyebut jika kematian ribuan orang itu disebabkan karena interaksi antar obat. Kini publik kembali dikejutkan dengan aksi seorang dokter bernama Mery Anastasia

Baca Juga : Yovania Asyifa Jami, Wanita Mantan Pasien RSJ yang Kini Jadi Mahasiswi UI

Pasalnya, Mery disebut telah membakar bengkel Intan jaya Motor yang menewaskan 3 orang di Jalan Cemara Raya, No 30-31, Cibodasari, Cobidas, Tangerang. Diketahui, Mery merupakan kekasih dari salah 1 korban yakni Liornadi Syahputra. 

Sedangkan 2 korban tewas lainnya yaitu Edy Syahputra dan Lilis Taslim. Polisi pun telah menetapkan Mery sebagai tersangka pelaku pembakaran bengkel tersebut. 

Dalam penangkapan Mery, polisi mengantongi barang bukti berupa satu unit mobil Expander B 2706 UOW warna hitam tahun 2021, lima bungkus plastik berisi Pertamaks, dan dua alat test kehamilan instan. "Menurut keterangan saksi korban Nando dan Siska, Lionardi bertengkar dengan pacarnya dr Mery Anastasia di depan bengkel milik korban," ujar Kapolsek Jatiuwung Kompol Zazali. 

Saat itu, ketika turun dari mobil pelaku, Lionardi masuk ke dalam bengkel dan memberitahu jika pacarnya akan membakar bengkel. Awalnya, ancaman itu dikira omong kosong saja. Ternyata, Mery nekat membakar bengkel tersebut. 

"Setelah pacar korban pergi, tidak lama kemudian terdengar ledakan di dalam bengkel dan langsung terjadi kebakaran. Sehingga saksi korban dan korban tidak bisa keluar bengkel, karena terhalang api di lantai bawah," jelasnya.

Karena api yang mulai membesar, para saksi korban dan korban naik ke lantai atas untuk menyelamatkan diri. Sayangnya, hanya 2 saksi korban saja yang selamat. 

Sedangkan kedua orangtua saksi korban dan kakak saksi korban meninggal dunia. Dikatakan oleh Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim motif aksi maut itu dilakukan karena marah dan dendam.

Pasalnya Mery mengaku dalam kondisi hamil anak pacarnya. Namun keluarga Leo tidak setuju anaknya menikahi dokter Mery. "Hal tersebut dilakukan karena pelaku hamil dan orang tua korban (Edi dan Lilis) tidak setuju kalau anaknya menikah dengan pelaku (MA)," tutur Rachim.

Baca Juga : Dukung Program Rumah Ibadah Bergerak, Anggota DPR RI  Sumbang 50 Paket Sembako

Untuk diketahui, peristiwa ini terjadi pada Jumat (6/8/2021) sekitar pukul 23.10 WIB. Aksi dokter Mery ini berbanding terbalik dengan rekan sejawatnya yang sama-sama perempuan yakni dr Yosephine Pratiwi atau dr Tiwi.

Diketahui, dokter Tiwi buka praktik di wilayah Karangploso, Kabupaten Malang. dr Tiwi diklaim berhasil menyembuhkan ratusan pasien Covid-19. 

dr Tiwi menggunakan metode terapi uap yang disebut mampu menyembuhkan pasien Covid-19. Awalnya, ada pasien gejala Covid-19 yang tidak tertampung di rumah sakit hingga mencoba untuk berobat ke dr Tiwi. Kemudian, dr Tiwi mencoba memberikan terapi uap ke pasien tersebut dan bisa sembuh. Dari pasien itu, akhirnya dr Tiwi mencoba melakukannya kepada pasien Covid lainnya dan berhasil sembuh. 

Komposisi dari terapi uap yang digunakan dr Tiwi ilah abroxol yang ditambah obat golongan kortikosteroid. Kemudian, dilarutkan dengan natrium klorida dan sedikit minyak kayu putih yang ditampung dalam nebulizer. 

"Pasien tersebut namanya Hanawi. Dia sudah cari-cari rumah sakit tapi enggak dapat-dapat. Akhirnya datang ke saya untuk berobat. Saat itu dia bilang ke saya 'kalau saya akhirnya meninggal, saya tetap akan berterima kasih ke dokter Tiwi karena sudah mau mengobati saya.' Di situ saya lihat keyakinannya, akhirnya saya juga harus yakin. Itu pertamanya, ternyata obat yang saya berikat melalui terapi uap itu cocok dan dia sembuh sampai sekarang, Awalnya di situ. Jadi secara tidak langsung, itu yang jadi guru saya," ungkapnya. 

Di sisi lain, wanita asal Jombang, Jawa Timur itu mengaku jika ia ingin mendedikasikan ilmu kedokterannya untuk bisa membantu masyarakat yang ada di desa-desa. Bahkan, ia juga tak segan untuk memberi layanan gratis untuk masyarakat yang tidak mampu, terutama pasien Covid-19. 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

A Yahya