MALANGTIMES - Gudang produksi tusuk sate di Dusun Gadungan, Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang ludes dilalap si jago merah, Senin (9/8/2021) sore. Hingga Selasa (10/8/2021) dini hari, api yang membakar gudang tusuk sate belum berhasil dipadamkan. Padahal, puluhan warga dan petugas telah berjibaku memadamkan kobaran api dengan mengerahkan 6 unit mobil Pemadam Kebakaran (PMK) Kabupaten Malang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan MalangTIMES dari sejumlah warga, kebakaran gudang tusuk sate ini diduga bermula dari blower atau mesin pemanas. Mulanya, percikan api berhasil diatasi oleh beberapa warga yang berada di sekitar. Namun sekitar 15 menit berlalu, percikan api semakin membesar dan membuat gudang produksi tusuk sate itu langsung tersulut api.
Baca Juga : Bea Cukai Madura Edukasi Masyarakat Cara Pahami Ciri-Ciri Rokok Ilegal
Pantauan di lapangan, kondisi wilayah Desa Karanganyar cukup gelap ketika wartawan MalangTIMES memasuki area dekat titik api. Beberapa warga juga telah menutup akses masuk yang mendekat ke pabrik tusuk sate tersebut.
Mobil polisi dan relawan berjajar di sekitar jalan yang menghubungkan Kecamatan Poncokusumo dan Wajak tersebut.
Wartawan MalangTIMES tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 20.15 WIB dan di lokasi kejadian masih terdapat tiga armada dari PMK Kabupaten Malang yang sedang memadamkan api.
Tapi lokasi titik api sesungguhnya bukan di dekat armada PKM tersebut, melainkan masih masuk di gang kecil yang diperkirakan memiliki lebar 5 meter dan panjang sekitar 15 meter untuk tiba di pabrik tusuk sate.
Di dalam, sudah terlihat puluhan warga membantu petugas PMK Kabupaten Malang untuk memadamkan api. Dengan peralatan seadanya seperti gayung, timba dan sebagainya.
Warga yang membantu petugas PMK Kabupaten Malang juga tak banyak bicara. Mereka terus bergerak untuk segera memadamkan api.
Ada pula dari beberapa warga juga berinisiatif meminjam genset digunakan untuk menarik air secara cepat untuk disiramkan ke titik api.
Sayangnya, gudang produksi tusuk sate yang di dalamnya terisi bambu itu membuat api cepat membesar. Sehingga, petugas PMK Kabupaten Malang yang dibantu warga cukup kesulitan untuk memadamkan api.
Hingga pukul 23.00 WIB, api dari gudang produksi tusuk sate belum juga dipadamkan. Bahkan 6 unit armada pemadam kebakaran lalu lalang mengisi air untuk terus membuat api padam.
Baca Juga : Pemerintah Kembali Perpanjang Masa PPKM Level 4 hingga 16 Agustus, Malang Raya Jadi Sorotan
Salah satu relawan dari Tagana, Ali Usman mengatakan bahwa sumber api bermula sekitar pukul 16.45 WIB. Mendapatkan laporan warga, pihaknya langsung bergerak seiring PMK Kabupaten Malang juga bergerak tiba di lokasi. “Setelah mendapat laporan warga, kami langsung bergerak ke TKP. Tak lama berselang, tim pemadam kebakaran tiba,” terang Ali saat dijumpai di TKP kebakaran gudang tusuk sate.
Kobaran Api dari Blower
Api yang membakar gudang tusuk sate ini diduga kuat dari blower atau mesin pemanas. Salah satu relawan Tagana, Ali Usman menjelaskan dari keterangan warga bahwa mulanya diduga api muncul dari blower atau mesin pemanas. Namun percikan api tersebut mampu dipadamkan oleh beberapa karyawan yang belum pulang dengan dibantu warga. “Memang saat itu kondisi pabrik (tusuk sate) sudah sepi, karena karyawan telah pulang,” kata Ali.
Karena api semakin membesar, warga kemudian melaporkan peristiwa itu kepada PMK Kabupaten Malang untuk mendapatkan pertolongan. Sementara, warga sekitar juga membantu memadamkan api. “Api semakin besar karena gudang tersebut juga diisi bambu, jadi cepat membesar apinya,” tutur Ali.
Hingga pergantian hari atau tepatnya Selasa (10/8/2021) dini hari api belum juga bisa dipadamkan oleh petugas PMK Kabupaten Malang yang berjibaku di tengah tumpukan tusuk sate. Namun sementara ini dari keterangan yang didapat dari relawan, tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut.
“Tidak ada korban jiwa. Kalau untuk kerugian materiil kami belum bisa memastikan karena api juga belum padam,” tutupnya.