LUMAJANGTIMES - Senin (9/8/2021) menjadi hari terakhir pemberlakuan PPKM setelah sebelumnya diperpanjang 6 hari. Berbagai evaluasi lahir dengan penerapan pembatasan yang dilakukan pemerintah berkali-kali ini. Ada yang pro dan kontra. Tapi, semua sepakat dengan adanya pandemi Covid-19 telah meluluhluntakkan sendi perekonomian bangsa dan negara.
Hal ini misalnya disampaikan oleh Suwaji, salah seorang pengelola wisata Tumpak Sewu yang selama PPKM tutup total. Dirinya menuturkan, bahwa bagi para pekerja yang menggantungkan hidup dari wisata, sebisa mungkin PPKM jangan diperpanjang lagi.
Baca Juga : Protes Adanya PPKM, IMM Turun Jalan Bawa 9 Tuntutan
"Janganlah kalau diperpanjang lagi. Lebih dari sebulan tidak ada pemasukan," ucap Suwaji.
Lebih lanjut Suwaji mengatakan, jika selama pemberlakuan PPKM, dirinya pun banting setir kerja serabutan dan berutang untuk membeli beras.
Sementara itu, Novian Eko Ricartiko atau karib dipanggil Ayottosca, salah seorang pekerja seni di Lumajang juga menyampaikan hal senada. Dirinya yang bergelut di dunia musik harus sejenak menghentikan aktivitasnya mengingat panggung untuk show tidak ada.
"Tidak ada panggung acara juga amat sangat terbatas," jelas Ayottosca.
Baca Juga : Cemas dan Ada Trauma, Bayu Otto Berharap Kompetisi Tak Ditunda lagi
Di sisi lain, dengan adanya harapan dari warga terdampak terkait PPKM, Pemkab Lumajang juga sedang menunggu hasil keputusan Pemerintah Pusat. Apakah PPKM dihentikan atau diperpanjang lagi.
Seperti diketahui pada tanggal 3 Agustus lalu, sore hari Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno mengabarkan kemungkinan dihentikannya PPKM, namun tetap menunggu arahan pusat. Akan tetapi, malam harinya Presiden Jokowi mengumumkan apabila PPKM diperpanjang hingga tanggal 9 Agustus.
