BLITARTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar memastikan rumah sakit lapangan GOR Soekarno-Hatta di Jalan Kalimantan Kota Blitar siap digunakan pekan depan. Rumah sakit lapangan ini memiliki kapasitas 48 tempat tidur.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Blitar, Dindin Alinurdin mengatakan, rumah sakit lapangan saat ini dalam tahap persiapan. Proses pengerjaan hanya tinggal butuh waktu 5-6 hari lagi.
Baca Juga : BPJS Kesehatan dan Pemkot Malang Berkomitmen Tingkatkan Pelayanan JKN
“Maksimal dalam satu minggu rumah sakit lapangan ini selesai dan bisa digunakan apabila memang dibutuhkan. Kita siapkan namun kita berharap jangan sampai terpakai," kata Dindin, Senin (2/8/2021).
Dindin menambahkan, saat ini pihaknya bersama Satgas Penanganan Covid-19 tengah menyiapkan bed, penyekat kamar, perlistrikan. Sekat antar kamar tidak akan dibuat permanen. Melainkan sekat yang bisa dibongkar pasang. Begitu juga dengan pagar pengamanan di luar area GOR.
“Material rumah sakit lapangan ini kita buat yang mudah untuk dibongkar. Begitu juga dengan pagar pengamanan di depan," paparnya.
Dihubungi terpisah, Direktur RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, dr Ramiadji mengatakan, saat ini Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit plat merah itu masih fluktuatif. Pihaknya juga menyiapkan skenario sebelum memanfaatkan GOR Soekarno-Hatta sebagai rumah sakit lapangan.
“Langkah prioritas kita adalah memaksimalkan fasilitas yang ada di RSUD. Diantaranya dengan menambah tempat tidur sampai angka 230. Ini sudah kami estimasi," jlentrehnya.
Baca Juga : Sosiologi Fisipol Unisba Blitar Gelar Jagongan Santai, Kupas Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Tradisi Jawa
Menurut Ramiadji, banyak faktor yang harus diperhatikan untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan. Diantaranya ketersediaan oksigen dan obat-obatan. Serta tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit lapangan.
"Banyak faktor yang harus diperhatikan untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan. Harus ada jaminan oksigen dan obat-obatan serta ketersediaan Nakes. Nakes saat ini kita hitung sesuai namun dalam perjalanan kita tidak tahu apakah ada Nakes yang terpapar kemudian harus isolasi," pungkasnya.