KEDIRITIMES - Pelatih Persik Kediri Joko Susilo mendesak kepada seluruh jajaran terkait, baik itu pemerintah, PSSI, maupun PT LIB selaku operator liga, agar segera menggulirkan kompetisi.
Bila tidak, hal tersebut akan memberikan imbas terhadap perkembangan persepakbolaan Indonesia, khususnya tim nasional (timnas). Apalagi sejumlah agenda kejuaraan besar telah menanti Timnas Indonesia. Di antaranya Piala AFF.
Baca Juga : Ijen Dilepas, Fraksi PKB: Interpelasi Hak Anggota Dewan, Jangan Dikebiri Banmus
Seperti diketahui, ASEAN Football Federation (AFF) telah memastikan tak ada perubahan jadwal dalam perhelatan Piala AFF 2020, yang akan diikuti timnas pada Desember 2021 hingga Januari 2022 mendatang.
Lalu Timnas U-23 akan memainkan kualifikasi Piala Asia U-23 2022 yang kemungkinan akan digelar pada 23-31 Oktober. Dan di akhir tahun 2021 nanti masih terdapat gelaran Pesta Olahraga Asia Tenggara, yakni SEA Games 2021.
"Muara kompetisi adalah timnas. Kalau kita mau menyiapkan timnas, mutlak syaratnya adalah memberi kesempatan untuk pemain bermain di dalam kompetisi yang kompetitif," kata Joko Susilo.
Joko membeberkan, dampak yang pasti apabila kompetisi tak kunjung segera digulirkan ialah staf jajaran kepelatihan timnas akan sulit dalam menentukan sejumlah pemain yang dipersiapkan untuk mengikuti gelaran kejuaraan tersebut. Itu lantaran pelatih tidak mengetahui performa pemain yang disebabkan tidak adanya kompetisi.
Faktor berikutnya atas tidak adanya kompetisi, menurut Joko Susilo, akan berdampak pada kualitas secara physical dan game feeling pemain.
Baca Juga : Sabet Juara 2 Tingkat Provinsi, Solo Vokal Diproyeksikan Jadi Andalan SMPN 6 Tulungagung
Berbeda lagi bila kompetisi digulirkan, maka dengan begitu, kualitas permainan dari masing-masing pemain secara keseluruhan akan terasah.
Maka dari itu, Gethuk -sapaan akrab pelatih Persik Kediri- meminta agar kompetisi segera digulirkan. "Seharusnya kompetisi dapat digulirkan. Selain berkaca pada negara tetangga yang sudah terlebih dahulu menggelar kompetisi, di sisi lain kompetisi juga disertai dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat," tandasnya.