BANGKALANTIMES - Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron akhirnya melantik kepala desa (kades) terpilih yang mengikuti pilkades serentak pada 2 Mei 2021 yang lalu.
Namun, pelantikan kades kali ini berbeda dengan pelantikan sebelum‐sebelumnya. Sebab, saat ini bertepatan dengan pandemi covid-19. Sehingga pelantikan kades kali ini harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Baca Juga : 185 Desa dan Kelurahan di Blitar Gabung Salam Sak Jangkah, Ini Komentar Wabup
Bahkan, Ra Latif -sapaan lekat bupati Bangkalan- melarang para kades terlantik membawa pasangan dan suporter atau pendukungnya. "Jadi, hari ini pelantikan kades terpilih sebanyak 111 desa yang dilantik secara serentak di kecamatan masing-masing. Yang hadir di pendapa ini adalah perwakilan dari setiap kecamatan," ujar bupati usai mengambil sumpah kades di Pendapa Agung Bangkalan, Rabu (28/7/2021).
Ra Latif mengatakan, meski pelantikan tidak berjalan seperti biasanya, ia berharap kades terlantik ini bisa bekerja dengan baik, maksimal, dan bisa mengembangkan potensi desa masing-masing.
"Terutama di tengah pandemi ini, saya harap kades terlantik bisa bekerja dengan baik sehingga penanggulangan pandemi covid-19 ini bisa segera teratasi dengan baik," ucapnya.
Selain itu, bupati menjelaskan, terkait kades yang meninggal dunia, akan dilakukan pemilihan ulang di pilkades serentak 2022 mendatang. "Ada 6 orang kades terpilih yang meninggal dunia sebelum dilantik sehingga tidak bisa ada pengganti antar-waktu (PAW). Melainkan 6 desa itu akan ada pj dan akan ikut pilkades lagi tahun 2022," jelasnya.
Baca Juga : Menko Airlangga Ungkap Peran Besar Permintaan Domestik terhadap Perbaikan Kinerja Emiten
Enam desa tersebut yang kades terpilihnya meninggal dunia adalah Desa Buluh di Kecamatan Socah, Desa Tegar Priyah di Kecamatan Geger, Desa Sendang Laok di Kecamatan Labang, Desa Kamal di Kecamatan Kamal, Desa Makam Agung dan Desa Cndegeh di Kecamatan Arosbaya.
Bupati juga berpesan kepada kades terlantik agar tidak usah melihat pendukung A maupun pendukung B agar program-program kades bisa tepat sasaran, baik program dari pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat.