MALANGTIMES - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diputuskan diperpanjang lima hari hingga 25 Juli 2021. Namun, meskipun begitu hal tersebut ternyata tak berdampak pada perdagangan berjangka komoditi.
Hal tersebut dibenarkan Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (BJJ) atau Jakarta Future Exchange (JFX) Stephanus Paulus Lumintang, saat dihubungi melalui sambungan WhatsApp, Kamis (22/7/2021).
Baca Juga : Dampak PPKM Darurat, Pendaftaran CPNS di Sumenep Resmi Diperpanjang
Dijelaskannya, jika penerapan PPKM hingga dilakukan perpanjangan oleh pemerintah, memang tidak berdampak pada perdagangan berjangka di BJJ. Hal itu lantaran BJJ selaku bursa berjangka telah siap melayani kebutuhan pelaku pasar.
Terlebih lagi, di masa pandemi, pelayanan kebutuhan pelaku pasar dilakukan dengan menggunakan teknologi memadai dan dapat dijalankan dengan pengawasan jarak jauh tau sistem remote.
"Perpanjangan PPKM tidak berdampak pada perdagangan berjangka di BBJ," tuturnya.
Hal itu dibuktikan dengan grafik pertumbuhan nasabah yang tetap baik, meskipun situasinya tidak sama seperti keadaan normal. Bahkan pencapaian transaksi hingga saat ini mencapai 4,5 juta lot. Penjelasan proses bisnis, risiko dan aturan lainnya dapat dilakukan secara virtual termasuk penerimaan nasabah secara online.
"Khususnya masa PPKM seperti ini, penggunaan teknologi dan sistem online sangat membantu dalam melayani kebutuhan para investor," paparnya.
Karena itu, perdagangan berjangka saat ini merupakan hal yang masih mempunyai prospek baik dengan menggunakan momentum pas. Selain itu, untuk meminimalisir risiko, tentunya diperlukan pemahaman yang baik akan aturan dan risiko, agar mendapat hasil yang maksimal dengan risiko yang minimal.
"Bertransaksilah di perusahaan pialang yang berizin dari Bappebti dan merupakan anggota Bursa Berjangka Jakarta," ungkapnya.
Baca Juga : Kodim Ngawi Salurkan Bansos 61 Ton Beras kepada Warga Terdampak
Senada dengan Direktur Utama BJJ, Pimpinan BPF Malang Andri mengatakan, jika memang PPKM tak berimbas pada perdagangan berjangka. Pada semester 1, dari Januari hingga Juni, mengalami pertumbuhan volume transaksi sebesar 630779 lot dengan pertumbuhan 4,35 persen.
Dari segi nasabah yang sudah buka atau nasabah baru, terdapat 140 nasabah baru. Itu bertumbuh 18,37 persen. Sehingga pada semester 1 mulai Januari hingga Juni ini volume transaksi masih positif meningkat, termasuk juga pertumbuhan nasabah baru.
"Nasabah baru kebanyakan masih Malang Raya, nasabah baru ini juga kebanyakan pendatang baru, masih dari kalangan sektor pengusaha. Peningkatan ini sendiri juga karena pelayanan prima care terhadap nasabah selama 24 jam, apalagi juga dibarengi WFH," paparnya.
Dijelaskannya juga, meskipun perekonomian secara nasional dari kabar yang beredar akan minus sampai minus lima, kembali ditegaskannya jika hal itu tidak berimbas pada perdagangan berjangka.
"Perdagangan berjangka komoditi ini lebih perdagangan global, jadi sektor perekonomian tidak berpengaruh langsung terhadap hal ini," pungkasnya.