INDONESIATIMES - Kurt Westergaard, kartunis Denmark yang menggambar kartun Nabi Muhammad dikabarkan meninggal dunia. Westergaard meninggal pada usia 86 tahun pada hari Minggu (18/7/2021).
Ia menghabiskan masa hidupnya dengan menggunakan alamat rahasia dan di bawah perlindungan polisi karena terus dihantui ancaman. Menurut pihak keluarga kepada surat kabar Berlingske, Westergaard meninggal dalam tidurnya setelah lama sakit.
Baca Juga : Heboh Film Sci-fi "The Tomorrow War" yang Tampilkan Mantan Presiden SBY, Berikut Sinopsisnya
Pria yang bekerja di Jyllands-Posten, disebut sudah mengusik ranah sensitif dari agama tertentu. Pada awal 2010, polisi Denmark menangkap seorang warga Somalia berusia 28 tahun bersenjatakan pisau di rumah Westergaard yang berencana untuk membunuhnya.
Seperti diketahui, Westergaard adalah ilustrator yang ada di balik 12 gambar yang diterbitkan oleh surat kabar harian konservatif Jyllands-Posten pada tahun 2005 dengan judul "The Face of Mohammed."
Salah satu dari karyanya itu memicu kemarahan komunitas muslim di seluruh dunia. Pasalnya, ia juga menggambar kartun Nabi Muhammad SAW.
Dalam ajaran Islam, penggambaran sosok Nabi Muhammad SAW memang tidak diperbolehkan. Hal itu mencegah agar tidak terjadi pemujaan berhala.
Meski atas nama kebebasan berpendapat, gambar-gambar Westergaard dan tim telah menyinggung Muslim global. Semula, rangkaian gambar kartun itu tidak mendapat perhatian.
Namun menjadi kontroversi setelah penerbitan ulang oleh beberapa media lain. Hingga akhirnya, karikatur itu memicu kemarahan Muslim di seluruh dunia.
Setelah 2 kali penerbitannya, bahkan sebuah demonstrasi pecah di Kopenhagen. Menyusul protes para duta besar dari negara-negara Muslim di Denmark, lantas menjadi aksi kekerasan anti-Denmark di kalangan Muslim pada Februari 2006.
Kekerasan yang terkait dengan kartun itu memuncak dalam pembantaian pada 2015 yang menewaskan 12 orang di surat kabar mingguan satire Charlie Hebdo. Melansir melalui Mirror, media Prancis tersebut juga mencetak ulang kartun Nabi Muhammad itu.
Islam melarang menggambarkan sosok Nabi Muhammad
Dalam ajaran Islam, memvisualisasikan atau menggambar Nabi Muhammad SAW sangat dilarang karena perbuatan itu akan menurunkan derajat Nabi SAW. Menggambar atau mencela Nabi SAW juga akan mendapat laknat dari Allah sebagaimana disebutkan dalam Alquran.
إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ “Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat” (QS. Al Ahzab:57)
Baca Juga : 3 Makanan yang Ditakuti Jin dan Dapat Mengobati Sihir, Daun Bidara Salah Satunya
Dijelaskan oleh Ibnu Katsir, bahwa dalam ayat tersebut Allah SWT memeringatkan dan mengancam orang yang menyakiti Allah dengan menentang perintah-perintah-Nya dan melanggar larangan-larangan-Nya serta tiada henti-hentinya melakukan hal tersebut, juga menyakiti Rasul-Nya dengan mencelanya atau merendahkan martabatnya.
Ikrimah telah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: "Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya." (Al-Ahzab: 57)
Ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan para pembuat patung. Sementara, makna lahiriah ayat itu menunjukkan pengertian yang umum mencakup semua orang yang menyakiti Nabi SAW dengan sesuatu hal.
Barang siapa yang menyakiti Nabi SAW, berarti telah menyakiti Allah SWT. Sebagaimana orang yang taat kepada Rasulullah SAW, berarti taat kepada Allah SWT.
Di dalam kitab Sahihain disebutkan melalui hadis Sufyan ibnu Uyaynah:
Dari Az-Zuhri, dari Said ibnul Musayyab, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Allah Swt. telah berfirman, "Anak Adam menyakiti Aku; dia mencaci masa, padahal Akulah yang menciptakan masa. Aku bolak-balikkan malam dan siang harinya (secara silih berganti).”
Baginda Rasulullah SAW bersabda :
وقال الرسول صلى الله عليه وسلم: «إن كذباً علي ليس ككذب على أحد، فمن كذب عليّ متعمداَ فليتبوأ مقعده من النار» رواه البخاري ومسلم، وهكذا من كذب على سائر الأنبياء والرسل.
“Sesungguhnya berdusta atas (nama) ku tidaklah sama dengan berdusta atas (nama) orang lain. Karena barangsiapa yang berdusta atasku, maka hendaklah ia menyiapkan tempatnya di neraka". (HR. Al-Bukhari, Muslim).