free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Angka Kematian Covid-19 Naik, Permintaan Peti Mati Meningkat Drastis di Kota Malang

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Dede Nana

18 - Jul - 2021, 00:59

Placeholder
Suasana pembuatan peti mati di tempat Eka Budi yang terletak di Jalan Kemantren I Nomor 33, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Sabtu (17/7/2021). (Foto: Tubagus Achmad/MalangTIMES)

MALANGTIMES - Di tengah lonjakan kematian akibat Covid-19, permintaan peti mati di salah satu tempat pembuatan peti mati yang bernama Eka Budi meningkat drastis. 

Tempat pembuatan peti mati Eka Budi yang terletak di Jalan Kemantren I Nomor 33, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang ini setidaknya harus bekerja ekstra keras selama 24 jam non stop. 

Baca Juga : Polresta Malang Kota Bagikan 1.500 Paket Sembako ke Masyarakat Terdampak PPKM Darurat

Pemilik tempat pembuatan peti mati yakni Antonius Budiwantoro (65) mengatakan, peningkatan permintaan peti mati di tengah pandemi Covid-19 mencapai lebih dari 50 pesanan tempat peti mati. 

"Sebelumnya per hari hanya menerima pesanan 10, paling banyak 15 peti. Saat ini bisa mencapai lebih dari 50 peti per hari," ungkapnya kepada MalangTIMES.com, Sabtu (17/7/2021). 

Peningkatan pesanan peti mati tersebut disebabkan pasien yang dimakamkan secara protokol Covid-19 dan membutuhkan peti mati untuk proses pemakamannya juga semakin meningkat. 

"Jadi kita sekarang enggak pernah nyetok peti. Selesai bikin langsung diantarkan, tanpa sisa," tuturnya. 

Budi menyampaikan bahwa peningkatan permintaan peti mati terjadi dalam kurun waltu satu bulan terakhir ini. Permintaan datang dari beberapa fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Mulai dari puskesmas hingga rumah sakit rujukan pasien Covid-19. 

"Mulai dari Rumah Sakit (RS) Umum, RKZ, RST Soepraoen, TPU (Tempat Pemakaman Umum, red) sampai puskesmas itu kita yang suplai petinya setiap hari," ujarnya. 

Permintaan dari beberapa fasyankes dan TPU di Kota Malang itulah yang menyebabkan Antonius harus menambah tenaga kerja dan menerapkan kerja 24 jam non stop dengan pembagian shift kerja. 

"Sebelumnya hanya 5 orang saja, tetapi saat ini sudah ada sekitar 15 orang dibagi dua shift kerja selama 24 jam non stop," terangnya. 

Sementara itu, selain permintaan pesanan peti mati datang dari Kota Malang, Budi juga kerap kali menerima permintaan peti mati dari warga di luar Kota Malang. Yakni kawasan Pandaan, Kabupaten Pasuruan hingga Kabupaten Blitar. 

Baca Juga : PMM Kelompok 13 Gelombang 5 UMM Edukasi UMKM Dusun Rejoso, Desa Wisata Junrejo Kota Batu di Era Pandemi Covid-19

Namun, agar pembuatan peti mati tidak menumpuk dan terpusat di tempatnya, Budi pun juga memberikan peluang kepada perajin lainnya seperti di Kabupaten Blitar untuk memproduksi peti mati sendiri. Karena jika terpusat di tempatnya, dirinya bersama para pegawai merasa kewalahan. 

Kemudian untuk pesanan yang datang dari Pandaan, Kabupaten Pasuruan pihaknya juga bekerjasama dengan para pengepul peti mati. "Ada pengepul peti yang menyuplai ke Rumah Sakit di sana. Kita kirim ke pengepulnya enggak langsung kirim ke Rumah Sakitnya," ujarnya. 

Lebih lanjut, dengan adanya peningkatan pesanan peti mati yang melonjak drastis, Budi sebenarnya tidak merasa bahagia sepenuhnya. Pasalnya, selama berdiri selama 40 tahun, pada momentum pandemi Covid-19 ini lah permintaan pesanan peti mati terus meningkat. 

"Saya pribadi sebenarnya dengan banyak yang meninggal terkena virus (Covid-19, red) merasa kasihan sama keluarga yang ditinggalkan. Apalagi pemakaman yang mengharuskan prokes," tuturnya. 

Pasalnya dengan tindakan pemakaman yang harus menggunakan protokol kesehatan, keluarga jenazah tidak dapat merawat atau melihat secara langsung ketika jenazah proses dimasukkan ke dalam makam. 

"Terus terang saya kasihan kalau sampai ada jenazah yang terlambat masuk peti gitu. Jadi bagaimana caranya kita harus bisa bantu kebutuhan mereka," tandasnya. 

Sementara itu, Budi tidak bersedia menyebutkan nominal omzet dan harga satu peti mati yang khusus digunakan untuk pemulasaraan jenazah Covid-19.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Dede Nana