JEMBERTIMES – Meningkatnya kasus konfirmasi covid-19 di Kabupaten Jember terus meningkat tajam. Bahkan, selama PPKM Darurat kasus masih terus melonjak dan menjadi perhatian serta keprihatinan Bupati Jember H. Hendy Siswanto.
Pria nomor satu di jajaran Pemerintah Kabupaten Jember itu menilai, kesadaran dan kedisiplinan masyarakat serta kepatuhan dalam menerapkan prokes dan 5 M (Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan dan Mengurangi Aktifitas) masih belum bagus. Hal ini disampaikan Bupati saat menggelar doa bersama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) cabang Jember secara Daring di Pendopo Wahyawibawagraha.
Baca Juga : Apresiasi Aksi Sosial Fraksi PDI Perjuangan, Zulham: Kawan-Kawan Sudah Sesuai Rekomendasi
“Kami menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada perawat yang selama ini menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien covid-19, pekerjaan perawat adalah pekerjaan yang sangat mulia, tinggal ditambahkan ikhlas dan tulus, insyaallah surga-Nya akan didapatkan,” kata Bupati Hendy.
Mengenai kedisiplinan dan prokes di masyarakat yang kurang bagus, Bupati mengajak semua pihak termasuk tenaga kesehatan dan perawat untuk memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat untuk mensukseskan PPKM Darurat ini. Sehingga masyarakat benar-benar memahami bahwa pandemi Covid-19 masih ada.
“Adanya PPKM Darurat ini menggambarkan bahwa situasi memang benar-benar darurat. Kepada para perawat yang setiap harinya merawat pasien Covid-19, tetap jaga kesehatan, jaga protokol kesehatan dengan ketat, dan berdoa,” sambungnya.
Melalui doa bersama ini diharapkan Pandemi Covid-19 segera selesai dan tenaga kesehatan termasuk perawat senantiasa diberikan kesehatan untuk bisa bekerja merawat pasien.
Di Kabupaten Jember sendiri, untuk menangani lonjakan pasien covid yang setiap hari terus meningkat, Pemkab Jember selain mendirikan tambahan tenda darurat di tiga rumah sakit yang ada yakni, RS. dr. Soebandi, RSD Kalisat dan RSD Balung, juga menyiapkan 3 Puskesmas yang difungsikan sebagai rumah sakit darurat.
Ketiga Puskesmas yang akan dijadikan Rumah Sakit Darurat adalah Puskesmas wilayah Jember Selatan untuk menopang RSD Balung, Puskesmas di kawasan Kota untuk menopang RS dr. Soebandi dan Puskesmas di kawasan Jember Timur dan Utara untuk menopang RSD Kalisat.
Baca Juga : Geger Layanan Ambulance Kota Malang Dikeluhkan hingga Jawaban Dinas Kesehatan
“Ketiga Puskesmas yang diproyeksikan menjadi RS Darurat, akan kita lihat dan kita tambah sarana prasarananya yang diperlukan, hal ini kita lakukan untuk menopang penanganan di rumah sakit yang semakin penuh,” ujar Bupati.
Selain menjadikan tiga Puskesmas sebagai RS Darurat, Pemkab Jember sendiri saat ini juga menyiapkan 3 hotel sebagai tempat untuk isolasi mandiri pasien. Hotel tersebut di antaranya Hotel Bandung Permai, Hotel Jember Indah dan Hotel Kebonagung.
Di Jember sendiri, kasus pasien suspect covid-19 per 14 Juli 2021 kemarin, jumlah pasien baru tercatat 207 pasien sehingga total pasien aktif saat ini mencapai 774 pasien, 84 dinyatakan sembuh dan 5 meninggal dunia, total jumlah pasien covid di Jember saat ini mencapai 8.576 pasien, 7.211 dinyatakan sembuh dan 591 meninggal dunia.