free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Komisi A Minta Pemkot Stop Sementara Operasional Bus Suroboyo, Ini Alasannya

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : Dede Nana

14 - Jul - 2021, 00:53

Placeholder
Anggota Komisi A DPRD Surabaya Imam Syafi'i

SURABAYATIMES - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3 hingga 21 Juli 2021, memerintahkan warga agar tidak keluar rumah, kecuali ada urusan yang urgent. Namun, 18 unit Bus Suroboyo yang dioperasionalkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya tetap beroperasi di jalanan Surabaya.

"Ini kan sama dengan memfasilitasi warga untuk keluar rumah," ujar anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Imam Syafi'i ketika dikonfirmasi, Selasa (12/7/2021).

Baca Juga : Sudah Lapor Tapi Pelaku Tidak Ditahan, Korban Penganiayaan Merasa Terintimidasi

Karena itu, dia meminta Pemkot Surabaya untuk menyetop dulu Bus Suroboyo selama PPKM Darurat.

Menurut Imam Syafi'i, jika Bus Suroboyo dihentikan sementara, ada dua manfaat yang bisa dipetik. Pertama, bisa menyukseskan imbauan agar warga tidak keluar rumah, kecuali ada urusan yang urgent atau penting.

"Saat saya memantau di lapangan, ternyata kebanyakan penumpang naik bukan untuk urusan yang urgent. Tapi hanya jalan-jalan, " ungkapnya.

Kedua, lanjut politisi Partai NasDem ini, dengan tidak mengoperasionalkan bus untuk sementara, juga bisa menghemat anggaran operasionalnya. Apalagi, penumpang bus saat ini juga sangat sedikit. Sekitar lima penumpang untuk sekali trip.

"Jadi tidak sepadan dengan biaya operasional 18 bus yang mulai beroperasi dari jam 06.00 hingga 17.00 WIB. Sebelum PPKM Darurat beroperasi mulai jam 06.00 hingga 22.00 WIB," jelas Imam Syafi'i.

Lebih jauh, dia menegaskan, lebih baik anggaran operasional bus dialihkan untuk tambahan memberi bantuan sembako kepada warga terdampak PPKM Darurat karena tidak bisa bekerja.

Ditanya soal lyn angkot/bemo, Imam Syafi'i mengatakan, untuk angkutan umum seperti lyn angkot/ bemo biarkan tetap beroperasi dengan menjaga protokol kesehatan (prokes).

Baca Juga : Legislatif Dorong Pemkab Blitar Maksimalkan PAD dari Sektor Retribusi Pasar

"Toh tidak sedang PPKM Darurat saja mereka sudah kembang kempis, apalagi saat ini. Penumpang makin sepi, ditambah lagi banyak penyekatan jalan. Sehingga lyn angkot/bemo harus putar-putar cari jalan alternatif dan ini akan berimbas dengan membengkaknya biaya operasional untuk beli BBM," pungkas Imam Syafi'i.

Sementara Kadishub Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad ketika dikonfirmasi terkait desakan agar operasional 18 Bus Suroboyo disetop sementara selama masa PPKM Darurat mengaku, pihaknya sebenarnya sudah mengurangi armada, mengurangi jam operasional dan bahkan memperpendek rute Utara Selatan.

"Kalau memang penumpangnya hanya jalan -jalan, ya nanti akan kita evaluasi rute mana saja dan jam berapa?" jelasnya.

Yang jelas, lanjut Irvan, jika jam puncak pekerja yang naik memang dibatasi maksimal 30 persen atau 12 orang. "Ini sesuai ketentuan," tandasnya . 


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

Dede Nana