TULUNGAGUNGTIMES - Kebijakan Pemerintah Pusat tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat wilayah Jawa-Bali membuat Bupati Tulungagung Maryoto Birowo juga mengeluarkan kebijakan larangan kepada masyarakat untuk menggelar resepsi pernikahan, namun tetap membolehkan ijab kabul nikah dengan syarat tidak melebihi 30 orang.
"Resepsi tidak diperkenankan, Ijab kabul diperbolehkan. Tapi tetap tidak boleh melebihi 30 orang," kata Maryoto Birowo usai upacara peringatan HKN ke-74, Senin (12/7/2021).
Baca Juga : Panitia Kurban Masjid Baitul Jannah Banjarsari Borong Pisau Jelang Idul Adha
Dijelaskannya, namanya kondisi darurat adalah kondisi di mana tidak seperti biasanya dan aturan yang berlakupun juga tidak seperti biasa. Aturan larangan, merupakan implementasi dari Instruksi Mendagri yang ke-18 tentang PPKM Darurat dalam rangka penanggulangan Covid-19 di Indonesia dengan mengoptimalisasikan peran posko-posko yang ada di daerah.
Dalam PPKM Darurat, lanjut Maryoto, penerapan larangan yang lain dibagi menjadi 2 kriteria atau sektor. Yakni, sektor esensial (sektor lingkungan usaha yang diperlukan sekali atau paling mendasar) dan sektor kritikal (sektor yang paling penting).
Seperti di perkantoran, karena banyak karyawan atau pegawai Pemkab Tulungagung yang sakit, maka pihaknya akan menerapkan WFH 50%, tapi penerapan yang banyak 25%. "Ini sudah saya instruksikan, mulai besuk," tegas Maryoto.
Terkait naiknya angka pasien Covid-19 di Tulungagung, skenario yang disiapkan oleh Pemkab adalah menambah tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR).
Menurut Maryoto, selain dengan menambah BOR, dirinya juga akan memfungsikan puskemas penyangga yang dimiliki oleh Pemkab Tulungagung yang berjumlah 32 Puskesmas.
Meskipun sudah dicadangkan di Rusunawa Jepun, Maryoto menyebut, rusunawa itu juga sudah hampir penuh oleh pasien Covid-19. Untuk sementara, 10 puskesmas penyangga sudah difungsikan untuk menampung lonjakan tersebut.
Baca Juga : Jelang Pelaksanaan Prodamas Plus 2021, Pemkot Kediri Kebut Verifikasi RAB
"Akan kita tambah nanti. Sementara kita fungsikan 10 puskesmas penyangga. Dan sementara masih bisa menampung," ungkapnya.
Untuk menekan lonjakan pasien Covid-19, Maryoto mengaku akan mengoptimalisasikan kembali Kampung Tangguh di desa-desa yang sudah dilakukan pembinaan oleh Pemkab Tulungagung.
Sebagai Bupati, Maryoto juga telah menyiapkan skenario lain jika pasien Covid-19 terus mengalami kenaikan termasuk pendirian Rumah Sakit Lapangan. "Kita lihat, sementara ini masih mampu. Kalau terjadi hal demikian mengapa tidak (RS lapangan)," tutupnya.