INDONESIATIMES - Bulan Dzulhijjah menjadi salah satu bulan istimewa bagi umat muslim. Menjadi bulan terakhir dalam kalender Islam, umat muslim akan menyambut bulan ini dengan perayaan Hari Raya Idul Adha.
Pada bulan ini pula, umat muslim akan menunaikan ibadah, yakni berkurban bagi yang mampu, dan pelaksanaan ibadah haji. Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu dari empat bulan yang dijuluki "Bulan Haram" dalam Islam, bersama dengan bulan Dzulqa'dah, Muharram, dan Rajab.
Baca Juga : Ditanya Hotman Paris, Dokter Ini Tak Percaya Covid-19: Pasien Meninggal karena Interaksi Antar Obat
"Zaman (masa) terus berjalan dari sejak awal penciptaan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan al-Muharam serta Rajab yang berada antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban," (HR. Bukhari).
Dalam bulan Dzulhijjah, banyak memiliki keutamaan, terutama pada sepuluh hari pertama. Hari-hari tersebut dipilih Allah SWT sebagai hari yang baik sepanjang tahun. Keistimewaannya, bahkan sudah tertulis jelas dalam QS. Al-Fajr ayat 1-2 yang artinya:
"Demi fajar, Dan malam yang sepuluh (bulan Dzulhijjah)...."
Meski banyak ulama yang memiliki pendapat berbeda dalam menentukan 10 malam yang dimaksud. Akan tetapi, pendapat yang paling kuat menyatakan bahwa 10 hari pertama yang dimaksud adalah 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.
"Sesungguhnya yang dimaksud dengan 10 itu adalah 10 bulan Al Adh-ha (bulan Dzulhijjah –pen), dan yang dimaksud dengan “ganjil” adalah hari Arafah, dan yang dimaksud dengan “genap” adalah hari raya Idul Adh-ha." (HR. Ahmad, An-Nasaa’i).
Di 10 hari pertama ini pula, umat muslim dianjurkan memperbanyak amalan. Sebab, banyak hasil yang dituai di bulan Dzulhijjah ini. Apa saja amalan itu?.
1. Perbanyak Salat
Merupakan ibadah utama dan wajib untuk dilakukan oleh semua muslim di mana pun mereka berada. Di bulan ini dianjurkan untuk lebih meningkatkan ibadah salat, baik yang wajib dan sunah untuk memastikan bahwa kamu memanfaatkan hari-hari ini sebaik-baiknya.
2. Puasa di 9 hari pertama
Pada bulan Dzulhijjah, Nabi Muhammad SAW akan berpuasa selama sembilan hari. Umat muslim, sangat dianjurkan untuk mengikuti teladannya.
Kenapa hanya 9 hari? Sebab, umat muslim tidak diperbolehkan berpuasa pada 10 Dzulhijjah yang bertepatan dengan perayaan Hari Raya Idul Adha.
3. Puasa Arafah
Bagi umat muslim yang tidak mampu melaksanakan puasa selama 9 hari pertama di bulan Dzulhijjah, maka mereka bisa memilih untuk menjalankan puasa Arafah saja. Puasa Arafah dijalankan pada hari ke-9 Dzulhijjah.
"Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Assyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas" (HR. Muslim).
4. Zikir
Baca Juga : Harapkan Keselamatan dan Kesehatan Bangsa, UIN Malang Gelar Doa Bersama secara Daring
Di bulan ini, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak zikir. Sunah Nabi Muhammad SAW untuk mengatakan tahmid, tahlil, dan tasbih selama sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Hal ini bahkan sudah dijelaskan dalam suatu hadis,
"Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya," (HR Ahmad).
5. Haji
Bulan Dzulhijjah disebut juga sebagai bulan haji. Maka dari itu, umat muslim yang mampu, diharapkan untuk segera menunaikan haji.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 197 yang artinya:
"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal."
6. Kurban
Selain dikenal dengan bulan ibadah haji, bulan Dzulhijjah juga dikenal dengan kurban. Umat muslim yang mampu dan memiliki harta lebih, dianjurkan untuk berkurban. Dengan berkurban, artinya mereka telah menyisihkan sedikit hartanya untuk orang yang kurang mampu.
"Siapa saja yang memiliki hewan untuk dijadikan hewan kurban, maka ketika sudah tiba bulan Dzulhijjah tidak boleh memotong apa pun dari rambut dan kukunya sampai (selesai) menyembelih" (HR. Muslim)