PAMEKASANTIMES - Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP Naker) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, akan segera menggelar pelatihan wirausaha baru (WUB) tahun 2021 dengan target 1.600 peserta.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMPTSP Naker Pamekasan Supriyanto mengungkapkan, sejatinya pihaknya telah siap menggelar pelatih WUB tersebut. Namun, rencana besar itu harus ditunda lantaran adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat oleh pemerintah pusat untuk memutus penyebaran covid-19.
Baca Juga : Oksigen Langka, Pengusaha Bibit dan Ikan Hias di Tulungagung Alami Kendala Kirim Orderan
"Karena sekarang situasinya begini, tidak bisa dilaksanakan. Kita inventarisasi dulu. Sudah (tahapannya, red), dan sebenarnya sudah siap digelar," ujar mantan kabag humas dan protokol Pemkab Pamekasan tersebut, Jumat (9/7/2021).
Menurut Supriyanto, sebagian peserta yang telah mendaftar sebagai peserta WUB tahun 2021 jatuh sakit. Tentu, peserta yang tidak sembuh hingga pelaksanaan pelatihan akan diganti oleh peserta lain demi kesehatan bersama.
"Cuma sekarang ada yang sakit. Kalau memang tetap berhalangan, ya kita cari penggantinya. Ada juga yang berhalangan ketika kita konfirmasi ulang," tandasnya.
Mantan camat Proppo tersebut melanjutkan, pihaknya juga mempersiapkam beberapa kebutuhan untuk pelaksanaan pelatihan tersebut di tengah penerapan PPKM Darurat agar nantinya pelatihan bisa berjalan maksimal sesuai harapan.
Pelatihan WUB merupakan salah satu program prioritas Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di bidang ekonomi untuk menciptakan 10 ribu pengusaha baru selama kepemimpinannya. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Bumi Gerbang Salam.
Baca Juga : BOR Tempat Tidur Isolasi Kota Batu Mulai Longgar
Hasil pelatihan WUB tahun 2020 sebagian besar telah berjalan sesuai harapan. Misalnya produksi sarung, songkok, sandal, sepatu, keripik dan beberapa produk lain. Apalagi Pemkab Pamekasan tidak hanya memberikan pelatihan, tapi juga memberikan bantuan alat, pinjaman modal dengan bunga non persen, hingga memberikan fasilitas pemasaran, baik online ataupun offline.
"Alhamdulillah, tidak sedikit dari mereka yang sudah dilatih. Separo lebih mereka bisa menjadi wirausaha baru," pungkasnya.