free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Oksigen Langka, Pengusaha Bibit dan Ikan Hias di Tulungagung Alami Kendala Kirim Orderan

Penulis : Anang Basso - Editor : Yunan Helmy

10 - Jul - 2021, 03:12

Placeholder
Proses pengiriman ikan di Tulungagung yang butuh ketersediaan oksigen. (Foto: Istimewa)

TULUNGAGUNGTIMES - Langkanya oksigen karena kebijakan pemerintah untuk dialihkan ke keperluan medis, dirasakan dampaknya oleh pembudidaya dan pedagang ikan. Pasalnya, untuk ikan hias dan bibit ikan, proses kirim ke pemesan harus menggunakan sarana oksigen agar ikan tidak mati.

Sejak diberlakukannya Penerapan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, oksigen di pasaran semakin langka.

Baca Juga : Pemkot Malang Gandeng FKUB Sukseskan PPKM Darurat

"Kiriman jumlah partai besar di tunda dulu. Saya utamakan kiriman ke penghobi yang jumlahnya tidak banyak biar setiap hari bisa kirim ikan," kata pengusaha ikan Ahmad Fauzi (40), warga Desa Bendilwungu Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung, Jumat (09/07/2021).

Disebutkan oleh sekretaris Wong Koi Tulungagung ini, sejak berlakunya PPKM Darurat dengan jumlah pasien covid-19 meningkat di rumah sakit, oksigen dialihkan ke keperluan medis. "Oksigen sudah tidak bisa beli dari hari Senin (05/07/2021) yang lalu. Saya dapat oksigen sebelum Senin. Jadi, sudah ada stok," ujarnya.

Demikian juga dengan harga. Selain langka, Fauzi menyebut harga per tabung oksigen jika masih ada bisa tiga hingga empat kali lipat daripada harga normal

"Harganya satu tabung besar biasanya 80 ribu. Sekarang bisa 250 ribu per tabung. Itu pun sulit (didapatkan)," ungkapnya.

Bagi pengusaha ikan yang biasa memasarkan ikan hias hingga luar kota, kebutuhan oksigen menjadi sangat vital. Jika tidak mempunyai persediaan oksigen, dapat dipastikan pengiriman akan macet. "Yang tidak punya stok oksigen gigit jari dan tidak bisa kirim," ucapnya.

Hal yang sama dialami Rudi, pengusaha ikan asal Desa Trenceng, Kecamatan Sumbergempol. Saat ini, oksigen yang sulit didapatkan harus disiasati dengan meningkatkan kerukunan antar-pengusaha ikan.

Baca Juga : Oksigen di RS Rujukan Kota Batu Aman, Dewanti: Kami Kelelahan

"Sementara saling menolong. Yang punya oksigen memberikan batuan pada sesama pengusaha agar dapat terus menjalankan usahanya," kata Fauzi.

Seperti diketetahui, Kementerian Perindustrian menjadikan produk oksigen sebagai komoditas strategis industri di masa covid-19 melalui Instruksi Menteri Perindustrian Nomor 1/2021. Instruksi tersebut diharapkan mampu mendorong industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan oksigen masyarakat dan fasilitas kesehatan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa langkah tersebut dilakukan untuk menanggulangi persoalan pasokan oksigen yang diperlukan fasilitas kesehatan saat merawat pasien.

 


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Yunan Helmy