MALANGTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menggelar doa bersama dengan shalawatan, khataman Quran, dan istighasah untuk keselamatan dan kesehatan bangsa. Doa bersama tersebut digelar secara daring melalui zoom meeting, Jumat (9/7/2021) dan diikuti oleh semua civitas akademika UIN Maliki Malang.
Dalam sambutannya, Rektor UIN Maliki Malang, Prof Abdul Haris menginginkan agar kegiatan seperti ini, diharapkan tak hanya rektor yang memberikan instruksi atau komando. Pihaknya ingin semua pihak turut bisa menginisiasi dan diperkenankan untuk menyelenggarakan hal serupa.
"Kegiatan semacam ini sudah menjadi tradisi dan kegiatan rutin yang telah dilakukan oleh kita semua," jelasnya.
Baca Juga : Membanggakan, Dua Personel Polresta Malang Kota Jadi Pasukan Perdamaian PBB
Lebih lanjut dijelaskan rektor, sebagai seorang manusia, tentunya semua umat sangat membutuhkan perlindungan dari Allah SWT, baik dengan wasilah shawalatan nabi, wasilah istighasah, dan wasilah khataman Quran.
"Sehingga selanjutnya, tidak harus menunggu perintah rektor, tapi bisa inisiatif sendiri untuk menggelar doa bersama," terangnya.
Dalam doa bersama dengan shalawatan, khataman Quran, dan istighasah untuk keselamatan dan kesehatan bangsa itu, UIN Maliki Malang juga menghadirkan pengasuh Ponpes Sabilurrosyad yang juga Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuqi Mustamar untuk memberikan tausyiah.
Dalam tausiyahnya, KH Marzuki Mustamar menyampaikan tentang Nabi yang begitu kagum terhadap seorang mukmin yang selalu bersikap positif, bahkan ketika ia sedang terkena sebuah musibah.
Menurutnya, orang mukmin yang mendapatkan musibah dan lainnya, tidak akan mengeluh. Dirinya selalu merasa legowo akan sebuah ketetapan yang telah ditentukan, karena semuanya berasal dari Allah SWT.
Baca Juga : Dewan Usulkan Gedung DPRD Kota Malang Menjadi Safe House untuk Pasien Covid-19
"Orang mukmin tidak mengeluh, legowo karena semua dari Allah SWT. Kalau orang mukmin meskipun susah, tapi ia masih tenang bisa bersabar, bisa merencanakan yang baik. Misalnya kalah dalam suatu hal, justru memacu kreativitas mereka. Akan tetapi tentu banyak hikmah lain. Sekali lagi ikuti pesan Rasulullah. Bagaimana sebagai orang mukmin ketika dapat nikmat sukses ini dari Allah," terangnya dalam tausyiah.
Seperti apa yang disampaikan Syehkh Abdul Qodir, dirinya menyampaikan, jika mendapat kenikmatan maupun kesusksesan bersyukurlah. Dan sebaliknya, jika kamu belum mendapat kesusksesan, bersabarlah, nikmati semua dengan legowo.
"Apalagi kalau sudah dalam keterpurukan justru mengamuk, dia tak bisa merenung. Mereka akan kehilangan kesempatan berfikir dan itu bencana. Mereka juga akan kehilangan pahala," pungkasnya.