free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Banyak Warga Meninggal Dikubur dengan Protokol Covid-19, Jumlah Kematian di Tulungagung Tercatat Rendah, Ini Kata Dinkes

Penulis : Anang Basso - Editor : Dede Nana

09 - Jul - 2021, 02:56

Placeholder
Salah satu pemakaman menggunakan protokol pasien Covid-19 di Tulungagung / Foto : Istimewa / Tulungagung TIMES

TULUNGAGUNGTIMES - Istilah di Covid-kan saat pasien masuk di rumah sakit dan meninggal dunia masih sering terdengar di masyarakat. Bahkan, pasien yang sebelumnya mempunyai penyakit bawaan saat dibawa kerumah sakit dengan hasil swab positif Covid-19, kerap diduga pihak medis meng-covid-kan pasien. 

Di Tulungagung sendiri, keluhan jika keluarganya yang sebelumnya sakit dan kemudian meninggal dunia dinyatakan Covid-19 merasa di Covid-kan. Ironisnya, saat kabar kematian positif Covid-19 banyak terdengar dan terjadi di tengah masyarakat, ternyata dalam data rilis gugus tugas Covid-19 Kabupaten Tulungagung jumlah kematian masih rendah. 

Baca Juga : Demi Vespa Impian, Pemuda ini Nekad Merantau dari Blitar ke Papua

Terakhir, total ada 3.621 kasus dengan jumlah kesembuhan 3.312 dengan kasus aktif mencapai 338 orang dan jumlah kematian 71 orang per Rabu (7/7/2021). Kasus kematian di Tulungagung sendiri adalah paling rendah di Jawa Timur. 

Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, saat dihubungi menjelaskan, pasien meninggal dunia akibat suatu penyakit perlu dianalisis secara mendalam. 

"Kita ingin memastikan dengan benar seseorang meninggal karena Covid-19 atau meninggal karena yang lain, tapi di dalam tubuhnya ada virus korona," ucapnya.

Meski pasien saat hasil swab dinyatakan positif Covid-19, belum tentu jika meninggal masuk dalam data Kematian Covid-19. "Meninggal itu perlu di analisis, saya bukan dokter. Jadi yang bisa menjelaskan itu dokter," ujarnya. 

Meski demikian, Didik mencontohkan, jika ada seseorang mengalami kecelakaan kemudian dilarikan ke rumah sakit lalu di dalam tubuhnya ditemukan Covid-19 dan tidak tertolong nyawanya, dipastikan penyebab kematian pasien adalah karena kecelakaan. 

"Demikian juga yang meninggal karena penyakit bawaan (komorbid) maka meskipun ada Covid-19 belum tentu dimasukkan dalam kasus kematian Covid-19," ungkapnya. 

Baca Juga : Kasatlantas Polres Sampang, Pimpin Edukasi Bahaya Covid-19

Biasanya, pasien komorbid yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19 setelah terjadi gejala seperti pneunomoni atau sesak nafas. “Misalnya, ada pasien sakit jantung kemudian ditemukan Covid-19 dan saat dianalisa kematiannya akibat gagal jantung, maka itu bukan kategori kematian karena virus korona,” imbuhnya.

Namun demikian, lanjut Didik, bagi pasien yang meninggal dunia karena penyakit bawaan dan ditemukan adanya Covid-19 di dalam tubuhnya, maka pemakamannya menggunakan protokol pemakaman pasien Covid-19. 

"Meski jumlah kematian yang dimakamkan dengan protokol pasien korona cukup banyak di Tulungagung, tidak semua masuk dalam kematian positif Covid-19. Dinas kesehatan melalui Gugus Tugas Covid-19 mendata dan merilis seluruh kasus atas laporan dari dokter yang bertugas dan menangani pasien di rumah sakit. Kami di dinas hanya merilis sesuai data yang disampaikan dokter," pungkasnya.


Topik

Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Dede Nana