BLITARTIMES - Bagi orang Indonesia, Vespa adalah kendaraan yang menjadi favorit sejak dulu. Sekarang pun, Vespa tahun-tahun lama alias Vespa klasik masih banyak diburu penggemarnya. Unik dan artistik, menjadikan kendaraan asal Negeri Pizza Italia ini tetap digandrungi dan menjadi idola.
Tak hanya kaum tua, anak-anak muda pun banyak yang memburu Vespa. Salah satunya Alfan Alfauzi. Pemuda asal Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar ini rela merantau dari Blitar ke Papua demi Vespa impian. Bermodal nekad, di tanah Papua itu Alfan mengumpulkan rupiah demi rupiah dengan bekerja sebagai tukang potong rambut.
Baca Juga : 10 Warganya Meninggal dalam Sepekan, Kades Besole: Patuhi PPKM Darurat
Alfan mengaku pertama mengenal Vespa pada tahun 2009. Dia mengenal kendaraan dari pabrikan milik Enrico Piaggio ini dari teman sepermainanya saat masih duduk di bangku sekolah.
“Saya suka dengan Vespa sejak remaja. Dulu pertama kenal Vespa dari teman. Teman saya ada yang punya Vespa. Saya coba-coba, sekali coba saya langsung suka. Dari situlah saya bermimpi pingin punya Vespa,” kata Alfan kepada BLITARTIMES.
Saat masih sekolah, Alfan mengaku pernah memiliki skuter Bajaj, kendaraan mirip Vespa yang diproduksi oleh produsen dari India. Dia juga pernah memiliki Vespa Super. Namun karena tidak bisa merawat, Alfan akhirnya terpaksa menjual dua kendaraan skuternya.
Namun impian memiliki Vespa tetap ada di kepalanya. Setelah bertahun-tahun bekerja keras sebagai tukang potong rambut, Alfan akhirnya berhasil menggapai Vespa impianya. Pertama dia membeli Vespa VBB tahun 1965. Kerja kerasnya terus membuahkan hasil, dari uang tabunganya dia membeli Vespa Exclusive 2 tahun 1991.
“Setelah dijual, kurang lebih selama tujuh tahun saya tidak punya Vespa lagi. Demi punya Vespa lagi, saya harus merantau ke Papua. Di Papua saya bekerja sebagai tukang potong rambut, istilah kerennya Barberman, atau kalau wong Jowo bilang Tukang Cukur. Tahun 2017 saya baru punya Vespa lagi, saya beli Vespa VBB tahun 1965 seharga 15 juta,” terangnya.
Banyak kenangan Alfan bersama Vespa VBB tahun 1965 nya. Suka dan duka pernah dia alami bersama Vespa ini. Dia juga merestorasi Vespa ini dengan biaya yang tidak sedikit.
“Pernah mogok di jalan, busi gosong itu pernah, ban bocor pernah. Biaya restorasinya juga cukup mahal, sekitar Rp 10 juta saya habiskan. Setelah jadi bagus, banyak orang yang nawar, karena saya sayang dengan Vespa ini,” tukasnya.
Sementara untuk Vespa Exclusive 2 tahun 1991, Alfan mengaku penuh perjuangan dan kasih sayang dalam merawatnya. Sering dipakai untuk touring ke luar kota, Vespa ini menurutnya tidak pernah rewel. Mesinya bandel dan perawatanya cukup simpel. Vespa ini didapatnya dengan harga Rp 5,5 juta di tahun 2019.
“Perawatanya mudah sekali. Paling ada masalah cuma busi gosong,” jelasnya.
Sudah memiliki dua Vespa, Alfan masih ingin menambah koleksi skuter. Dia mengincar beberapa jenis Vespa lagi. Diantaranya Vespa PX, Exclusive 2 tahun 2002, Exclusive 2 tahun 1994 dan Vespa Smallframe PTS.
“Untuk meraih impian itu kira-kira butuh uang sekitar Rp 40 juga Rp 50 jutaan,” tandasnya.