INDONESIATIMES - Game online Fortnite saat ini tengah dikaji untuk diblokir oleh Kemementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Hal ini dilakukan agar game tersebut tidak dimainkan.
Melansir melalui dari keterangan tertulis, Senin (7/7/2021), salah 1 hal yang mempengaruhi keputusan ini yakni Fortnite mewajibkan pemainnya untuk menghancurkan sebuah bangunan yang mirip Kabah.
Alasan lainnya ialah Fortnite secara langsung bertentangan dengan nilai-nilai luhur, khususnya keagamaan. Permainan ini juga dinilai bisa memicu perilaku tidak menghormati antar umat beragama, mendorong aksi kekerasan hingga berpotensi penistaan agama.
"Lima kali sehari minimal kita menghadap Kabah, dari mana pun kita di dunia untuk menunaikan salat wajib atau salat sunnah. Di game ini saya diberitahu bahwa ada Ikon yang dinilai mirip Kabah yang harus dihancurkan untuk mendapatkan senjata baru dan naik ke level berikutnya," ujar Menparekraf, Sandiaga Uno.
Ditegaskan oleh Sandi, padahal Kabah merupakan tempat suci bagi seluruh umat muslim di dunia. Oleh sebab itu, ia mengaku sepakat dengan fatwa yang diterbitkan Pusat Fatwa Elektronik Universitas Al Azhar Kairo, yakni larangan bagi umat muslim untuk tidak memainkan Fortnite.
"Ini menurut saya sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur, terutama dari segi keagamaan, termasuk kerukunan beragama," tandasnya.
Baca Juga : Tingkatkan Keamanan Bertransaksi, Bank Jatim Imbau Nasabah Ganti Kartu ATM Lama dengan Kartu ATM Chip
Sandi juga menyebut bahwa game ini adalah suatu hal yang sangat sensitif alasannya, karena permainan itu telah menciderai umat muslim dan berpotensi memengaruhi kepercayaan serta mental anak-anak dan kalangan muda. "Kami akan menginstruksikan kepada tim untuk mengkaji dan segera mengeluarkan larangan," kata Sandi lagi.
Selain itu, lanjut Sandi, pihaknya juga ingin memberikan peringatan kepada beberapa pengembang permainan untuk lebih berhati-hati.