MALANGTIMES - Selama tiga bulan sejak April hingga Juni, para tenaga kesehatan (nakes) yang berada di Rumah Sakit (RS) Lapangan Idjen Boulevard belum mendapatkan gaji dan insentif dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Hal tersebur diungkapkan oleh anggota Komisi IX DPR RI Ali Ahmad usai melakukan kunjungan ke RS Lapangan Idjen Boulevard pada Selasa (29/6/2021) siang tadi. Pria yang akrab disapa Gus Ali ini langsung ditemui oleh Direktur RS Lapangan Idjen Boulevard Heri Sutanto.
Baca Juga : Kota Malang Persiapkan Vaksinasi Covid-19 Usia 12-17 Tahun
"Memang benar di bulan Januari, Februari, Maret itu sudah diselesaikan BNPB. Untuk selanjutnya ditangani Kemenkes dan sampai sekarang tenaga kesehatan belum dibayar," ungkapnya, Selasa (29/6/2021).
Setidaknya dari data yang diterima Gus Ali, terdapat nakes dengan rincian sekitar 25 dokter dan 80 orang perawat yang hingga memasuki empat bulan berjalan ini belum dibayarkan gaji dan insentifnya.
"Maka dari itu saya tadi sudah telepon pihak kementerian, apakah ini sudah diverifikasi oleh staf kementerian. Dan tadi diverifikasi, semoga jadi cepat dan akan kami kawal," terangnya.
Menurut Gus Ali, para tenaga kesehatan yang berjuang menangani pasien vovid-19 di RS Lapangan Idjen Boulevard harus benar-benar diperhatikan dan harus dipenuhi hak-haknya. "Kami sebagai anggota Komisi IX dan kebetulan ini dapil kami, harus saya kawal sampai tuntas hingga terealisasi," tandasnya.
Dari koordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI, alasan gaji dan insentif belum terbayarkan karena terdapat peralihan anggaran. "Data semua sudah valid, karena digital semua. Dan disampaikan oleh Kemenkes. Oleh karena itu ini perlu pengawalan, karena kalau tidak kasihan para nakes," imbuhnya.
Baca Juga : Hari Ini 2.880 Ribu Dosis Vaksin Disiapkan Pemkab Tuban untuk Desa dan Kelurahan
Sementara itu, Direktur RS Lapangan Idjen Boulevard Heri Sutanto mengatakan bahwa kedatangan anggota Komisi IX DPR RI untuk meninjau adanya ketidaksesuaian datangnya gaji dan insentif para tenaga kesehatan yang terlambat. "Ini masih berproses, tapi realisasinya belum. Karena pengalihan dana dari BTT ke Kemenkes," ujarnya.
Heri pun menyampaikan, tertundanya gaji dan insentif para tenaga kesehatan di RS Lapangan Idjen Boulevard sudah belangsung selama 3,5 bulan. "Kalau tanggal 15 (Juli, red) nanti berarti empat bulan," katanya.
Terakhir, pihaknya juga berharap agar realisasi atas gaji dan insentif selama 3,5 bulan yang hampir memasuki bulan keempat para tenaga kesehatan di RS Lapangan Idjen Boulevard dapat segera terpenuhi.